mimbarumum.co.id – Dalam sepekan terakhir ini, sejumah ruas jalan di Kota Medan bertebaran spanduk dari Partai Solidaritas Indonesia yang menampilkan wajah ketua umumnya, Kaesang Pangarep.
Dari banyaknya spanduk yang bertebaran itu, ada sejumlah tulisan yang mengusik sehingga berbuntut perdebatan di tengah masyarakat. Kalimat itu berbunyi: “Politik Adalah Jalan Ninjaku”.
Apakah makna di balik kalimat tersebut?
Untuk meluruskan asumsi miring atau negatif di tengah masyarakat, Ketua PSI Sumut HM Nezar Djoeli ST, Sabtu (27/10/2023), menguraikan filosofi di balik kalimat yang kontroversi itu.
“Kita harus paham filosofi tentang ninja. Ninja itu pejuang. Ninja itu petarung. Ninja itu selalu bergerak di malam hari. Ninja itu menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Artinya, seorang ninja sanggup melompat, menghilang dalam kegelapan malam. Itulah seorang ninja yang dapat dilakukan,” ucap Nezar.
Lanjut, “Nah, bagi Partai Solidaritas Indonesia ini, ingin mengajak kaum milenial yang selama ini menganggap politik itu adalah jalan yang gelap, jalan yang kotor, jalan yang memang tidak diminati, karena cenderung apatis terhadap politik. Untuk itu, melalui PSI, kami ingin mengajak dan memberitahukan kepada kaum generasi Z, bagaimana yang tadinya anak-anak menganggap politik itu sebuah kegiatan yang kotor dan jalan yang gelap, untuk lebih memahami politik sebagai satu tujuan dari sebuah kebaikan untuk membangun negeri ini.”
Menurutnya, dengan mengusung kebaikan akan membawa kemaslahatan untuk masyarakat.
“Begitulah filosofi jalan ninja. Jadi, lewat PSI, ayo (anak-anak muda) kita melek untuk mencapai sebuah tujuan yang baik dari bernegara ini untuk kebaikan di masa mendatang. Agar Indonesia Emas di 2045 akan terwujud seperti yang diharapkan,” ucap Nezar, sembari menyarankan kepada kaum milenial untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang.
Reporter : Jafar Sidik