mimbarumum.co.id – Pelaksaanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (UTBK SBMPTN) 2019 pada Sabtu (13/4/19) di Sumatera Utara berjalan lancar.
Pelaksanaan ujian itu dilakukan secara serentak digelar di seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Khusus di Sumatera Utara, pelaksanaannya dilakukan Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan (Unimed).
Berdasarkan data tercatat, ada 4.000 lebih peserta mengikuti UTBK gelombang I di USU dan 3.258 orang di Unimed. UTBK digelar dalam dua sesi. Sesi pagi pukul 07.30 sampai 11.45. Sedangkan, sesi siang berlangsung pukul 12.30 hingga 16.45
Jadwal UTBK dimulai sejak 13 April hingga 26 Mei 2019. Pelaksanaanya setiap Sabtu dan Minggu. Total jumlah peserta UTBK di USU sebanyak 54 ribu lebih sedangkan di Unimed, 27 ribu lebih. Peserta memiliki kesempatan dua kali mengikuti UTBK.
“Secara umum pelaksanaan UTBK di Unimed berjalan lancar dan aman,” kata Rektor Unimed, Prof Syawal Gultom dan Wakil Rektor I USU, Prof. Rosmayati juga mengakui yang sama saat ditemui secara terpisah usai keduanya meninjau pelaksanaan UTBK di masing-masing kampus.
Didampingi, WR I, Prof Abdul Hamid, WR II, Dr. Restu, dan WR IV Prof Manihar Situmorang dan Kepala Humas Unimed, Muhammad Surip, rektor mengatakan, peserta harus hadir sesuai jadwal.
”Jika terlambat mengikuti tes sesuai jadwal, tidak ada tes susulan di lain hari,” katanya.
Prof Syawal Dan WR I USU, Prof. Rosmayati mengatakan, peserta harus memiliki nilai UTBK agar bisa daftar SBMPTN 2019. “Syarat utama untuk mendaftar SBMPTN 2019 yaitu harus memiliki nilai UTBK,” kata keduanya.
Katanya, peserta yang telah mendapatkan nilai hasil ujian, baru bisa menentukan pilihannya dengan membawa nilai tersebut. “Begitu dia mendapatkan nilai, dia sudah dapat memilih kemana pilihannya,” kata Prof Syawal.
Untuk itu, UTBK inilah ujian yang menentukan kemana pilihan calon mahasiswa ketika mendaftar SBMPTN.
Dia mengatakan, kalau tahun lalu peserta hanya mengetahui hasil akhir yaitu lulus atau tidak lulus dalam seleksi SBMPTN, namun sekarang bisa mengetahui nilainya.
“Orang tidak bisa lagi mengatakan bahwa dia lebih hebat dari pada yang lain karena sudah ada nilai yang menjawabnya.” paparnya.
Pendaftaran UTBK gelombang pertama dibuka pada tanggal 1 Maret – 24 Maret 2019, sedangkan gelombang kedua pada 25 Maret – 1 April 2019.
Nantinya dalam UTBK ini dibagi menjadi beberapa kelompok ujian yaitu, Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA), untuk Saintek matari ujian matematika saintek, fisika, kimia, dan biologi.
Sedangkan Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) materi ujian TPS dan TKA soshum yaitu matematika soshum, geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
Prof Syawal mengatakan, UTBK dibuat untuk memprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu, sekaligus memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk ikut tes secara fleksibel dalam memilih waktu dan lokasi tes.
Dia menjelaskan, UTBK diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). UTBK bisa diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.
Pelaksanaan UTBK di Unimed akan dilaksanakan di 23 lokasi, tidak hanya di kampus Unimed, karena Unimed telah bekerjasama dengan beberapa PTS dan SMA/SMK/MA sebagai mitra pelaksana UTBK untuk mensukseskan program nasional ini.
Beberapa lokasi tersebut, yakni UNIMED, UMSU, UMA, UNPAB, UPU, SMAN 3 Medan, SMAN 5 Medan, SMAN 7 Medan, SMAN 13 Medan, SMKN 5 Medan.
Hal senada disampaikan, WR I USU, Prof Rosmayati. Ia mengatakan, untuk tahun ini, pelaksanaan SBMPTN sudah seluruhnya menggunakan metode UTBK.
Untuk itu, katanya, eserta ujian tidak perlu khawatir pelaksanaan UTBK akan terkendala oleh masalah sistem maupun jaringan.
“Ada keistimewaan dari metode UTBK dibandingkan dengan metode ujian tertulis cetak. Metode berbasis komputer yang dikembangkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI ini bertujuan agar perguruan tinggi bisa lebih tepat mendapatkan calon mahasiswa,” ucapnya.(Ml)