mimbarumum.co.id – Pengusaha Organda menaruh harapan besar pada kepemimpian Bobby Nasution dan Aulia Rachman nantinya.
Bukti dukungan diberikan dalam Silaturahmi DPC Organda, Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Belawan, DPU Angkutan Mobil Barang dan Tangki (AMBT) dengan Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution kemarin.
Dalam kesempatan ini, Bobby Nasution menyampaikan penerapan sistem digital pada transportasi Kota Medan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan transportasi.
“Dari pertemuan ini, saya catat ada 6 permasalahan transportasi, dan yang utama bagaimana menciptakan keamanan dan kenyamanan menjalankan bisnis transportasi, khususnya di Medan bagian utara,” ucapnya.
Baca Juga : Peraih Kalpataru Dukung Akhyar Bikin Cantik Medan
Makanya, sambung dia, dia dan Aulia Rachman ingin menggunakan sistem digital dalam transportasi. “Harusnya sudah ada pemantau 24 jam, sudah ada CCTV di daerah rawan,” tuturnya.
Rencana ini, sudah dimuat Bobby-Aulia dalam visi misi, dengan target akan menyebar sekitar 20.000 CCTV di jalan rawan kota Medan.
“Sekarang ini, di pusat keramaian dan pusat kegiatan Kota Medan, ada yang tidak memiliki CCTV. Harusnya ada CCTV untuk memantau, masalah perizinan pun akan dirapikan kedepannya,” ucap suami Kahiyang Ayu ini.
Makanya, Bobby ingin agar kolaborasi antara stakeholder, masyarakat dan pemerintah harus berkolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini. “Dan kalau kami jadi (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan), tuntutan kami cuma satu, CSR jelas. Jika banyak transportasi yang melintasi jalan bagian utara, CSR khusus jalan saja, dan untuk bagian utara saja. Kalau saya atau bang Aulia Rachman minta macam-macam, jangan kasi, khusus kami minta CSR saja,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPC Organda Angsuspel Belawan, Heri Salim mengungkapkan pelabuhan Belawan merupakan gerbang ekonomi Sumut. Tapi masih banyak rintangan tantangan yang dihadapo sekitar 4.000 unit transportasi yang bernaung dibawah Angsuspel.
“Makanya, saat Bobby terpilih, diharapkan bisa membantu kami menghadapi rintangan. Yang utama, masalah keamanan logistik, kondisi jalan yanh tidak siap digunakan,” jelasnya.
Ditambah, lanjut dia, kini banyak permasalahan mengatasnamakan aliansi-aliansi masyarakat memportal jalur logistik.
“Diharapkan masalah ini bisa diselesaikan karena secara tidak langsung akan merugikan logistik kota Medan juga,” tukasnya. (Rel)
Editor : Dody FerdyÂ