Hanyut Dibawa Arus Sungai, Pemkab harus Turun Tangan

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Putra-putri asal Tambangan Kecamatan Laru Tambangan Kabupaten Mandailing Natal merasa prihatin dengan rusaknya jembatan penyeberangan untuk memperbaikinya.

Evwita Nasution mengatakan Pemkab Mandailing Natal dalam hal ini Bupati Dahlan Hasan Nasution menaruh perhatian yang serius terhadap nasib masyarakat tujuh desa kawasan Tambangan seberang Sungai Batang Gadis. Sarana transportasi menjadi keluhan utama bagi masyarakat di sana, setelah jatuh dan hanyutnya jembatan.

Evwita Nasution, sejak jatuhnya jembatan sebagai sarana transportasi menuju desa-desa kawasan tambangan, tingkat ekonomi mereka makin susah.

Untuk mengangkut hasil bumi demi memperoleh pemasaran, terpaksa mereka melewati jembatan gantung yang peruntukannya hanya dapat dilalui sepeda motor. Apabila menggunakan mobil terpaksa melalui jalan memutar dengan jarak yang semakin jauh dan menambah biaya tinggi.

Jembatan baily yang menghubungkan Laru-Tambangan di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal hanyut terbawa arus sungai pada Jumat (2/11/2018) malam lalu. Bukan itu saja, arus sungai juga menghanyutkan rangka jembatan baja yang sedang dibangun di samping jembatan baily.

Hanyutnya jembatan ini menyebabkan hubungan tujuh desa seberang Batang  Gadis putus satu jalur. Bersamaan dengan itu,  rangka jembatan baja yang sedang dikerjakan CV Andalas Raya juga hanyut. Kedua jembatan ini dibawa arus sungai sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Akibat jatuhnya jembatan baily ini otomatis hubungan tujuh desa di wilayah Tambangan putus satu arah. Ketujuh desa itu adalah Tambangan Jae, Tambangan Tonga, Tambangan Pasoman, Rao-Rao Lombang,  Rao-Rao Dolok, Panjaringan dan Simangambat.

“Kejadian ini sudah dilaporkan kepada Pemkab Madina. Untuk sementara, rencananya kita akan mengadakan musyawarah dengan tujuh kepala desa bagaimana caranya untuk membuat jembatan darurat yang bisa dilewati kendaraan roda dua,” ujar salah seorang tokoh masyarakat di sana.

Dijelaskan, jembatan baily yang disewa Pemkab Madina kepada Zipur Medan hanyut, juga rangka jembatan yang  dibangun CV Andalas Raya juga hanyut.

Untuk sementara rencananya  akan membuat jembatan darurat sementara yang bisa di lewati sepeda motor.

“Nanti siang akan kita bawa rapat dengan Camat Tambangan dan ketujuh kepala desa seberang  Batang Gadis. Untuk sementara, kita mengimbau masyarakat yang  mau keluar masuk Tambangan agar mengalihkan perjalanan dari rute Tambangan Jae-Aek Banir,” sebutnya. (zal)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Romo Syafi’i Temui Jaksa Agung : Kembalikan Kebun Sawit Seluas 5.500 Hektar di Madina ke USU

mimbarumum.co.id - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sumatera Utara (USU), Romo HR Muhammad Syafi'i dan...