mimbarumum.co.id – Unjukrasa serentak yang terjadi kemarin di Indonesia menggunakan pelajar hingga berakhir anarkis menjadi tameng untuk dikorbankan.
Belum diketahui siapa dalang penggerak massa pelajar hingga aksi unjukrasa begitu beringas.
Di Tanjung Balai, Kapolres AKBP Putu Yudha Prawira bertatap muka dengan pelajar SMA Negeri 2 Tanjung Balai, kemarin.
Baca Juga : Hadapi Dalmas, Polres Tanjung Balai Maksimalkan Peralatan
Didampingi Kasat Intel AKP Frans Simanjuntak, Kasat Pol Air AKP Agung Basuni dan Kanit Tipikor Ipda Rinaldi, Kapolres memberikan bimbingan dan arahan tentang isu yang berkembang pada saat ini yakni pembakaran lahan dan isu RUU KUHP dan KPK yang banyak menimbulkan aksi unjukrasa yang sifatnya berubah menjadi anarkis.
“Tidak lagi sesuai dengan tuntutan yang ada tetapi berubah untuk menggulingankan pemerintahan yang sah dan ini sangat-sangat berbahaya,” tutur Kapolres Tanjung Balai AKBP Yudha.
Menurut mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini aksi unjukrasa sudah mengarah menggunakan kekuatan pelajar sebagai garda terdepan untuk melaksanakan aksi yang anarkis sebagai tameng untuk dikorbankan.
“Ingat tujuan kita sebagai seorang pelajar disekolah ini adalah untuk menimba ilmu bukan berunjuk rasa. Saya Kapolres Tanjung Balai berpesan kepada seluruh pelajar se Kota Tanjung Balai khususnya pelajar SMA Negeri 2 jangan mudah terprovokasi dengan isu yang berkembang saat ini di media sosial,” ungkap Yudha.
Kapolres berpesan kepada siswa siswi SMA Negeri 2 Tanjungbalai untuk rajin belajar.
“Rajinlah belajar untuk menggapai cita-cita setinggi langit, dan hormati sayangi orang tua serta gurumu, berbudi pekerti yang baiklah karena itu merupakan modal dasarmu untuk menjadi seorang yang berguna untuk keluarga dan bangsa,” pesan Kapolres. (dd)
