mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution agar segera menertibkan bus dan angkutan umum, parkir dan bahu jalan yang semrawut.
Dikatakannya, Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumut, dengan kondisi jalan yang sudah tidak memadai dengan populasi penduduk yang terus meningkat.
Hal ini disampaikan Edy saat pertemuan dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wali Kota Binjai Amir Hamzah serta Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, di Rumah Dinas, Jalan Sudirman, Rabu (12/1).
Pertemuan tersebut membahas pengembangan angkutan massal BRT Mebidang, sekaligus penandatanganan nota kesepakatan bersama. “Sementara bahu jalan kita yang masih kecil, ditambah lagi parkir kendaraan yang semrawut,” kata Edy.
Dia menjelaskan, pengembangan angkutan massal BRT Mebidang sudah sangat terlambat, sehingga harus dikejar. Apalagi, hal ini bertujuan mempersiapkan perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumut.
“Pengembangan jalan ini memang sudah terlambat, dan ini harus kita kejar. Ini harus ditata dengan baik. Kita harus saling berkolaborasi antara Pemprov dan kabupaten/kota. Kemudian, saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang sangat perhatian dengan Sumut,” ujarnya.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi, mengatakan, akan membantu pembangunan dan pengembangan angkutan massal berbasis jalan BRT di kawasan perkotaan Medan, Binjai dan Deliserdang.
Dia menyebutkan, pembangunan itu akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun dari Bank Dunia dan Agence Francaise De Developpement (AFD). Pembangunan BRT ini rencananya akan dimulai Februari tahun 2022 dan akan beroperasi pada tahun 2023.
“Yang utama kami minta adalah manajemen parkir yang harus ditertibkan. Kemudian penataan lingkungan dan jalur bahu jalan yang dapat digunakan bagi pejalan kaki dan jalur sepeda,” ucap Budi.
Sumber : waspada.co.id