mimbarumum.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) mempertimbangkan kemungkinan dilakukannya belajar tatap muka di tahun ajaran baru 2021-2022 ini dengan tetap memperhitungkan kondisi pandemi.
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi usai menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaifuddin di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (3/6/21).
Pertemuan itu dilakukan terkait persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK Negeri dengan sistem daring, yang rencananya akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang.
Menurut Gubernur, kondisi Covid-19, terutama dua pekan setelah Lebaran Idulfitri 1442 H/2021 M, terjadi peningkatan kasus hingga mencapai rata-rata 90 pasien per hari lalu turun di pekan ketiga hingga 80-an kasus.
Baca Juga : KPAI : Mayoritas Siswa Setuju Sekolah Tatap Muka Januari 2021
Siapkan Skema
Terkait persiapan PPDB jenjang SMA/SMK Negeri untuk Tahun Ajaran 2021-2022, lanjut Gubernur, Pemprov Sumut melalui Dinas Pendidikan sudah menyiapkan skema penerimaan berdasarkan jalur yang ditetapkan.
Yakni untuk SMA, jalur zonasi paling banyak 50%, jalur afirmasi 15%, jalur perpindahan orangtua 5%, dan jalur prestasi 25%.
Sedangkan untuk jenjang SMK Negeri jalur pendaftaran disiapkan untuk zonasi 10%, jalur afirmasi 20%, jalur perpindahan orantua/wali 5% serta jalur prestasi 65%.
Persentase ini berbeda dengan SMA, karena jumlah sekolah kejuruan tidak banyak atau tidak tersedia di setiap kecamatan seperti SMA.
“Tetapi (belajar) tatap muka belum saya izinkan, tergantung nanti situasi. Tidak mungkin anak sekolah kita korbankan hanya gara-gara kita mau menuntut pendidikan tatap muka,” ucapnya.
Namun jika kemungkinan diberlakukannya belajar tatap muka, Gubernur menegaskan Pemprov Sumut akan mengkaji secara mendalam bagaimana langkah yang harus diambil.
Pihaknya tidak sendiri dalam memutuskan, tetapi bersama para ahli yang kompeten di bidangnya, seperti psikologi anak, dokter, tenaga pendidik, tokoh masyarakat dan tokoh adat serta lainnya.
“Tentu secara ekonomi, tatap muka menjadi satu hal yang baik, karena mobilitas akan meningkat, secara ekonomi. Jadi bukan soal lain, tetapi bagaimana kondisi Covid-19 ini menurun,” tegasnya.
Persiapan PPDB
Sementara Kadis Pendidikan Sumut Syaifuddin menyampaikan, persiapan PPDB telah dilakukan dengan menjemput berbagai masukan dari berbagai pihak.
Termasuk DPRD dan pemerintah kabupaten/kota, serta membuat persyaratan pendaftaran yang tidak membuat calon pendaftar kesulitan.
Adapun soal jalur khusus seperti afirmasi dimaksudnya untuk siswa dari keluarga kurang mampu, anak panti asuhan, atau anak dari tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam penanganan Covid-19 serta penyandang disabilitas.
Begitu juga jalur perpindahan orangtua, yang akan dipastikan kebenarannya.
“Pak Gubernur minta kita hati-hati, karena pengalaman yang lalu ada beberapa catatan yang harus kita perbaiki,” katanya.
Persiapan Kemungkinan Tatap Muka
Kemungkinan belajar tatap muka, kata Syaifuddin, Dinas Pendidikan Sumut menegaskan saat ini pelaksanaan vaksinasi bagi guru/tenaga pendidik hampir 60%, dimana targetnya sebesar 70% dari jumlah guru.
Begitu juga dengan persiapan di sekolah, pihaknya akan memperkuat unit kesehatan sekolah (UKS) seperti menambah personel mulai dari tenaga kesehatan dan guru bimbingan konseling (psikologis).
Bahkan jika diperlukan, akan disiapkan perawat, bekerja sama dengan Puskesmas.
“Kita tetap berusaha untuk tahun ajaran baru dilaksanakan tatap muka dengan segala kesiapan. Tetapi itu terpulang kepada Pak Gubernur,” jelasnya.
Berdasarkan target penerimaan tahun ajaran baru 2021-2022, dari 18 cabang Dinas Pendidikan di Sumut, jumlah sekolah SMA sebanyak 472 dan SMK 270, dengan target siswa yang akan diterima tahun ini untuk SMA sebanyak 92.377 dan SMK sebanyak 61.680 atau total 154.057 siswa.
Untuk rombongan belajar (rombel), ditargetkan sebanyak 2.559 untuk SMA dan 1.726 untuk SMK.
Reporter : Masrin/rel
Editor : Masrin