Menurutnya, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar. Yakni, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.
Dia bilang pemulihan ekonomi domestik di prakirakan terus berlangsung. Meskipun sedikit tertahan pada triwulan III 2021, akibat pengaruh kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun begitu, hingga awal Agustus 2021 aktivitas ekonomi mulai membaik.
Hal tersebut tercermin pada beberapa indikator dini. Seperti mobilitas masyarakat, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS. Serta aktivitas sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum yang kembali meningkat.
Ke depan, Bank Indoenesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan perbaikan mobilitas masyarakat. Sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat dan akselerasi vaksinasi; berlanjutnya stimulus kebijakan; pembukaan sektor-sektor prioritas dan dukungan UMKM; serta tetap tingginya kinerja ekspor.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 di prakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5% – 4,3%,” tukasnya.