mimbarumum.co.id – Jalanan kota Medan yang aman dan nyaman ternyata belun bisa sepenuhnya terwujud. Gepeng dan Anjal masih banyak berkeliaran di sejumlah ruas jalan.
“Mereka menempati dan beraktivitas di persimpangan-persimpangan jalan raya. Sebagian menjadi pengemis memasuki ruang publik seperti eestaurant, kafe bahkan banyak juga yang melakoni sebagai pengamen,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Lubis, Jumat (15/2/19).
Kondisi ini, katanya jelas membuat pemandangan tidak sedap. Khususnya terkait keberadaan anak punk dan anjal yang kerap menggunakan sejumlah tempat untuk berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar.
Namun sayangnya, tampaknya Pemko Medan melalui Dinas Sosial belum bisa menangani mereka dengan alasan klasik yaitu karena Kota Medan tidak memiliki rumah singgah.
“Penanggulangan gepeng dan anak jalanan di Medan secara rutin kita lakukan. Hampir setiap hari kita lakukan. Kita ada hambatannya. Setelah kita tangani kita melakukan identifikasi latar belakang dan statusnya,” ucapnya.
Bagi yang memiliki keluarga, tambahnya lagi, pemerintah melacak keberadaan keluarga dan memulangkan Gepeng dan Anjal kepada kedua oang tuanya.
Jika tidak ada juga, maka Dinas sosial menitipan biaya rehab panti kusuk milik provinsi. “Diantaranya yang hanya ada di Siantar, Binjai, kisaran, Balige dan Sibolga,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Lubis, Jumat (15/2/2019).
“Jadi memang supaya efektif kita harus membuat rumah perlindungan di Kota Medan, ” ucapnya.
Endar pada kesempatan itu menyempatkan diri mengklarifikasi bahwa anak punk yang berkeliaran di Medan kebanyakan bukan warga Medan melainkan dari berbagai daerah yang dekat dengan Kota Medan. (Mahbubah)