mimbarumum.co.id – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Propinsi Sumatera Utara mendorong Pemerintah Kabupaten dan Kota mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Program ini penting untuk kembali digalakan guna menekan tindak pidana begal dan narkoba di berbagai lingkungan.
Demikian diungkapkan Ketua FKDM Propinsi Sumatera Utara Dr Ismail Efendy MSi saat berdiskusi dengan Tim FKDM Sumut, kemarin.
Sambungnya maraknya tindak kejahatan seperti begal dan narkoba tidak muncul begitu saja. Berdasarkan kajian akedemis, rendahnya partisipasi anak mengecap pendidikan memiliki jenjang yang tidak serasi.
“Berdasarkan kajian akedemis, partisipasi pendidikan tingkat SD 99 Persen. Begitu naik setingkat, partisipasi menurun. Begitupu saat direntet hingga ke pendidikan tinggi (mahasiswa) tinggal 18 persen. Ini yang menurut kajian akedemis perlu mendapat perhatian,” tegasnya.
Kekosongan itu, sebut Rektor Institut Kesehatan Helvetia ini tidak bisa menjadi tanggungjawab dunia pendidikan saja tetapi perlu dilakukan sinergi antar Pemerintah Daerah, aparat keamanan serta akedemisi.
“Selain terjadinya ketidakserasian jenjang pendidikan, security lingkungan seperti Siskamling perlu digiatkan lagi. Sehingga, kegiatan warga dan warga pendatang bisa terdeteksi sejak dini. Ini akan mempersempit ruang gerak pelaku pidana (Begal dan Peredaran Narkoba),” Jelasnya.
Sementara itu, anggota FKDM Sumut Profesor Heru Santosa mengungkapkan ketidakserasian jenjang pendidikan menciptkan kelompok kelompok baru. Produktif dan tidak produktif.
Produktif biasa dapat mengakses pekerjaan atau usaha sementara yang tidak produktif memilih jalan pintas untuk menutupi kebutuhan ekonominya.
“Ketidakproduktifan itulah yang memunculkan hal ini begal dan narkoba bahkan ada orang yang sengaja mengambil kesempatan ini untuk menjaring pelaku tindak kejahatan yang baru,” tegasnya.
Sambung, Heru, selain meningkatkan kewaspadaan dini di masyarakat dengan mengaktifkan kembali Siskamling, Pemerintah Daerah harus kembali menghidupkan Balai Latihan Kerja (BLK). Sehingga, anak anak yang tidak memiliki kesempatan pendidikan dan akses kerja memiliki keterampilan untuk dijadikan modal kehidupannya.
“Hidupkan kembali BLK. Beri kesempatan mereka anak putus sekolah keterampilan dan support usaha usaha mereka. Sehingga, mereka punya kehidupan yang layak,” jelasnya.
Genk Motor
Maraknya Genk Motor, Tokoh Pemuda Sumatera Utara, Borkat Hasibuan mengungkapkan, kelompok ini (genk motor) perlu mendapat binaan dari berbagai stakeholder. Sehingga kegiatan mereka lebih terarah.
“Kalau ormas ormas yang ada saat inikan jelas berbagai kegiatannya. Serta memiliki aturan yang kuat. Maka perlu genk motor ini mendapat pembinaa,” jelasnya
Reporter : Zulfikar Tanjung