Fenomena Equinox Maret 2021, Matahari Berada Tepat di Posisi Zenith

Berita Terkait

Oleh: Abdul Aziz, Purna Tugas BMKG

Medan, MIMBAR – Diperkirakan pada tanggal 21 Maret 2025 mereka yang tinggal di garis equator akan mengalami peristiwa hari tanpa bayangan, peristiwa tersebut disebut equinox.

Equinox terjadi dua kali dalam setahun, yaitu tanggal 21 Maret (equinox vernal atau equinox musim semi di Belahan Bumi Utara) dan 23 September (equinox autumnal atau equinox musim gugur di belahan Bumi Utara).

“Pada saat equinox, matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa (equator), ini menyebabkan durasi siang dan malam hampir sama di seluruh dunia,” katanya.

- Advertisement -

Hari tanpa bayangan (kulminasi) ketika Matahari berada tepat di posisi zenith (puncak tertinggi di langit) di atas suatu lokasi, sehingga bayangan benda tegak akan menghilang atau jatuh tepat di bawah nya.

Secara teori bumi berputar pada sumbunya ini disebut rotasi. Kemudian bumi bergerak mengelilingi matahari yang disebut revolusi. Dengan demikian adanya rotasi bumi dan revolusi bumi ini yang menyebabkan posisi kita terhadap matahari selalu berubah.
Biasanya pada tanggal 21 Maret atau 23 September, matahari berada di atas equator atau titik nol lintang.

Equinox di Daerah Khatulistiwa

Lebih lanjut disampaikannya, selama equinox deklinasi Matahari adalah 0°, deklinasi matahari adalah menggambarkan garis lintang bumi dimana matahari berada tepat diatas kepala pada siang hari.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Sumatera Barat Dr. Suadi Ahadi
menyampaikan bahwa hari tanpa bayangan atau equinox pada tahun ini jatuh pada 21 Maret 2025.

Bagi warga yang berada di garis lintang 0° seperti di Sumatera barat tepatnya di kecamatan Bonjol, kabupaten Pasaman akan mengalami peristiwa hari tanpa bayangan.

Suaidi menyampaikan menurut perhitungan BMKG equinox akan terjadi berkisar 21 Maret.
Jadi, equinox adalah satu-satunya waktu dalam setahun ketika titik subsolar berada tepat di Khatulistiwa.

Dalam Al-Qur’an, ayat yang menunjukkan bahwa semua benda langit, termasuk Bumi dan Matahari, bergerak dalam lintasan atau orbitnya masing-masing.

Dalam Surah Al-Anbiya QS: 21 ayat 33 Allah SWT menerangkan: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Apabila pada saat tersebut kondisi cuaca cerah, maka masyarakat baik di Bonjol maupun Pontianak dapat menyaksikan peristiwa hari tanpa bayangan.(*)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

71 Siswa SMAN 1 Medan Masuk PTN dan Universitas di Luar Negeri

mimbarumum.co.id - Sebanyak 71 siswa SMA Negeri 1 (SMANSa) Medan berhasil lulus di kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit...