Sabtu, Juni 29, 2024

Eks Presiden Carter Minta Akhiri Diskriminasi di AS

Baca Juga
mimbarumum.co.idMantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter meminta pihak berwenang mengakhiri tindakan diskriminatif dan perilaku tidak adil sistematik lain. Carter mengatakan aksi diskriminatif yang berbuntut kematian George Floyd bisa merusak demokrasi.
“Orang-orang yang memiliki kekuasaan, hak istimewa, dan hati nurani harusnya secara bersama-sama mengatakan ‘tidak ada lagi’ aksi diskriminatif rasisme kepada polisi dan sistem peradilan, kesenjangan ekonomi antara kulit putih dan kulit hitam, serta tindakan pemerintah yang bisa merusak proses demokrasi,” papar Carter dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis oleh Carter Center seperti mengutip AFP.

Pernyataan mantan presiden berusia 95 tahun itu merespons  gelombang demokrasi disertai aksi kekerasan di seluruh Amerika dalam delapan hari terakhir.

Carter juga mengatakan merasa kecewa melihat adanya diskriminasi rasial yang meluas dan tindakan kekerasan aparat kepolisian terhadap etnis minoritas.

Baca Juga : Prabowo Sebut Pernyataan Hendropriyono Rasis

“Kita semua harus fokus pada aksi amoralitas diskriminasi rasial. Tetapi tindak kekerasan, baik secara spontan atau karena hasutan secara sadar, bukanlah solusinya,” katanya.

Penerima Nobel Perdamaian pada 2002 itu juga mengkritik cara pemerintah dalam menangani aksi para demonstran.

“Kami membutuhkan pemerintahan sebaik rakyatnya, dan kami lebih baik dari ini,” tulis presiden AS yang menjabat pada 1977 hingga 1981 ini.

Selain Carter, demo solidaritas antirasisme juga mendapat perhatian mantan presiden Barack Obama. Dalam sebuah video, Obama menyatakan dukungannya kepada para pedemo untuk berunjuk rasa memperjuangkan hak mereka secara damai.

“Dan bagi mereka yang telah berkomentar tentang protes ini, ingatlah, negara ini didirikan berdasarkan protes. Ini disebut revolusi Amerika,” kata Obama dalam sebuah video berisikan tanggapannya terkait demonstrasi pada Rabu (4/6).

“Dan setiap langkah kemajuan di negara ini, setiap kebebasan, setiap ekspresi dari cita-cita kita yang terdalam, telah dimenangkan melalui upaya yang membuat status quo tidak nyaman. Kita semua harus berterima kasih kepada orang-orang yang bersedia dengan cara damai dan disiplin berada di luar sana membuat perubahan,” paparnya menambahkan. (cnni)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Inke Maris & Associates Raih Penghargaan MAW Talk Awards 2024 sebagai Perusahaan PR Paling Berpengaruh di Indonesia

mimbarumum.co.id – Inke Maris & Associates (IM&A) Strategic Communications meraih penghargaan sebagai Perusahaan PR Paling Berpengaruh di Indonesia dalam...

Baca Artikel lainya