Ekonomi Sumut Diperkirakan Tumbuh Positif Hingga 7 Persen

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Sumut tumbuh positif 4-7 persen di kuartal II 2021. 

“Angka perhitungan PDRB 2021, harusnya peluang positif triwulan 2 besar sekali,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Soekowardojo dalam acara virtual Bincang Bareng Media, Kamis (10/6/2021).

Perkembangan berbagai perbaikan sektor ekonomi mendukung perkembangan berbagai indikator terkini.Serta adanya faktor base effect.

Selain itu, menguatnya kinerja ekonomi dunia akan mendorong akselerasi produksi eksportir dari usaha tambang dan industri pengolahan.

- Advertisement -

Dia bilang, usaha bangunan dan perdagangan juga akan mengalami akselerasi. Sejalan dengan semakin kondusifnya kegiatan operasional proyek. Baik PSN terkait infrastruktur, optimisme UUCK; dan ekspansi swasta; serta adanya HBKN Idulfitri yang akan mendorong aktivitas penjualan eceran.

Dari sisi permintaan, membaiknya ekonomi secara umum akan menjaga pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi pemerintah daerah sehingga akan menopang konsumsi.

Titik Tertinggi

Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Ibrahim menjelaskan perekonomian Sumut di kuartal kedua mencapai titik tertinggi. Kemudian melemah lagi di kuartal ketiga 2021. Selanjutnya, memasuki kuartal keempat, perekonomian Sumut akan kembali melaju.

“Kuartal kedua titik tertinggi, melemah di kuartal tiga, dan meningkat lagi di kuartal keempat,” ungkapnya.

Pada kuartal I 2021, PDRB Sumut tercatat minus 1,86 persen secara yoy. Membandingkan dengan kuartal IV 2020, perekonomian Sumut tetap tumbuh negatif sebesar minus 0,22 persen. Pertumbuhan perekonomian kuartal I 2021 menunjukkan perbaikan dibanding triwulan sebelumnya.

Dari sisi permintaan, penyebab utamanya ekspor oleh geliat permintaan eksternal dari negara mitra dagang dan peningkatan harga komoditas terkonfirmasi oleh perkembangan indikator purchasing managers index (PMI) di AS, Singapura, Zona Eropa, dan Jepang.

Di sisi lain, kontraksi lebih dalam terjadi pada konsumsi rumah tangga karena pada TW I-2020, efek pandemi belum berpengaruh pada masyarakat. Dari sisi penawaran, seluruh komponen utama mengalami perbaikan.

Perbaikan industri pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan Tiongkok terhadap CPO menjelang hari raya Imlek. Perbaikan pertanian terjadi karena adanya musim panen beberapa komoditas utama. Namun demikian, meski menunjukkan adanya perbaikan, sektor perdagangan masih mengalami kontraksi yang cukup dalam sejalan dengan sisi permintaan diduga karena sepanjang kuartal I 2021, Sumut secara ketat melakukan PPKM Mikro.

Reporter : Siti Murni

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Tantangan Besar Kembangkan Koperasi di Sumut, Hanya 10% yang Berdaya Saing

mimbarumum.co.id - Dinas Koperasi dan UKM Sumut mencatat baru sekitar 10% dari jumlah koperasi di bawah kewenangannya mampu berkontribusi...