mimbarumum.co.id – Sebanyak 21 sekolah di Kota Medan terlibat dalam kegiatan Sosialisasi dan Mini Workshop bertema Perlindungan Anak, Aksi Iklim dan Kesadaran Sekolah yang Inklusif (CAPAI ASA) di Cafe Anggrek Medan, Selasa (1/10/2024).
Kegiatan yang terselenggara dengan CSR Corteva ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan lainnya yang akan digelar sepanjang Oktober hingga Desember 2024 nanti.
“Kegiatan mini workshop ini, lebih mengedepankan dalam memberikan pemahaman kepada duta ASA,” ucap Ketua Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI), Badriyah disela kegiatan.
Pasca kegiatan ini, sambungnya, YAFSI akan terus memberikan pendampingan kepada duta ASA, diantaranya memberikan pengetahuan dan aplikasi Langkah mengolah sampah serta menanam pohon.
“Setelah mendapatkan ilmu, diharapkan para duta ASA dapat menularkan ilmunya ke sekolahnya, kepada teman, sehingga mereka menjadi pendidik sebaya,” ucap dia.
Selain itu, dilakukan juga peningkatan kompetensi guru mata pelajaran. Yakni dengan memberikan informasi sistem Pendidikan dengan pendekatan berbasis sekolah untuk aksi iklim.
“Bagaimana guru mengimplementasikan ASA ini ke dalam mata pelajaran, khususnya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” ucap dia.
Pendekatan berbasis sekolah, ungkap Badriyah, menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan ketahanan anak-anak kan dampak perubahan iklim. Meliputi upaya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau; pembelajaran berbasis lingkungan, dan partisipasi aktif anak-anak dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Dengan demikian, anak-anak tidak hanya diposisikan sebagai korban perubahan iklim, tetapi juga agen perubahan yang berkontribusi dalam mitigasi dan adaptasi iklim,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan YAFSI akan membantu dalam pembentukan kelompok ekonomi kreatif berbasis aksi iklim. Seperti kelompok mengerti makanan sehat, atau handal memilih tanaman untuk keluarga.
“Karena harus diberitahukan, bahwa aksi iklim juga sekadar membuang sampah pada tempatnya, namun masih banyak lagi yang bisa dilakukan untuk menciptakan iklim lebih bagus.
Badriyah bilang, YAFSI sudah sejak 2017 bekerjasama dengan Corteva dalam membahas isu literasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kegiatan aksi iklim kita lakukan sejak 2021, yang merupakan bagian dari literasi pemberdayaan perempuan dan anak,” jelasnya.
Menurut dia, YAFSI mulai konsen kepada iklim lantaran melihat perubahan iklim yang terjadi.
“Karena harus disadari bahwa kini bumi kita sedang tidak baik-baik saja. Makanya harus sadar bahwa perubahan ini merupakan tanggungjawab bersama,” tandasnya.
Mini workshop ini mendatangkan narasumber Praktisi Pendidikan, Masrul Badri dan praktisi media sosial yang juga anggota Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Esra Lastiur Hutapea. Turut hadir dalam kegiatan ini, Plant Manager PT Corteva Agriscience Manufacturing Indonesia.
Reporter : Siti Amelia