mimbarumum.co.id – Warga dari Malau Dolok, Desa Simbolon Purba, Kecamatan Palipi menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan legislatif dan pihak PT Sumatera Harapan Niaga, di gedung dewan Parbaba, Senin (7/9/2020).
“Kami sebagai warga Malau Dolok Desa Simbolon Purba menilai pihak PT Sumatera Harapan Niaga telah menyerobot lahan kami,” sebut Rasiman Malau sebagai perwakilan masyarakat.
Ia menjelaskan, bahwa sejak tahun 1800 leluhur mereka yakni marga Malau hidup bersamaan dengan marga Simbolon dan marga Nadeak di Desa Simbolon Purba. “Sejak dulu, kehidupan kami selalu rukun,” ungkapnya.
Baca Juga : Terdakwa Selamat Dituntut 18 Bulan Penjara
Tapi sejak Februari 2020 lalu, dikatakan Rasiman, PT Sumatera Harapan Niaga meminta Kepala Desa Simbolon Purba menandatangani surat perjanjian sewa menyewa tanah dengan nomor surat 004/SP//PLP/II/2020.
“Menurut Kades, surat perusahaan itu tidak lengkap dan tidak bertanggungjawab, sehingga tidak ditandatangani,” bebernya.
Dia menambahkan, PT Sumatera Harapan Niaga kemudian memasuki lahan warga Malau Dolok, dengan membawa exavator. “Langsung mengerjakan lahan warga seluas 200 hektar,” katanya lagi.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba, menegaskan supaya PT Sumatera Harapan Niaga menghentikan kegiatannya dilahan warga. “Ini saran DPRD, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan,” ujarnya.
Politisi PDI-P ini juga meminta masyarakat agar tetap mengedepankan pendekatan komunikatif. “Pihak perusahaan juga harus taat aturan sesuai regulasi yang berlaku,” tandasnya.
Sementara pihak PT Sumatera Harapan Niaga diwakili EljonSimajuntak, mengatakan bahwa perusahaan belum bisa menjelaskan secara detail untuk memberikan jawaban. “Keputusan ada pada pimpinan kami,” sebutnya pada RDP.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy
