mimbarumum.co.id – Ketua Presidium Kami Aliansi Anak Medan Utara (KAAMU) Zainuddin, SE meminta DPRD dan Pemko Medan tidak terburu-buru mensyahkan revisi Perda No.13/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031. Sebab masih banyak permasalahan yang belum dibahas dan akomodir dalam revisi perda tersebut.
“Lebih baik pembahasan dan pengesahan revisi Perda RTRW tersebut menunggu setelah pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Medan terpilih. Karena ranperda RTRW ini dianggap ranperda yang sensitive, menyangkut kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakat terutama di Medan Utara,” kata Zainuddin dalam siaran persnya kepada wartawan di Medan, Jumat (15/1/2021).
Baca Juga : Tim Intelijen Kejati Sumut Tangkap Buronan Kasus Perdagangan Manusia
Zainuddin menegaskan, pihaknya samasekali tidak ada niat menolak pembangunan di Medan Utara. Namun, pembangunan yang akan dilakukan sebaiknya tidak membawa ‘bencana’ permasalahan bagi rakyat kedepannya.
“Makanya kita mempertanyakan apakah revisi perda tersebut sudah mengakomodir kehidupan sosial masyarakat di sana. Karena bisa dibayangkan jika ranperda ini dilaksanakan berapa banyak masyarakat yang mendiami kawasan yang rencananya dijadikan RTH itu akan digusur,” ucap alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut ini.
“Lalu apakah sudah dipikirkan para wakil rakyat kita dan pejabat Pemko Medan saat ini, terkait tentang relokasi mereka. Apalagi sebagian besar masyarakat itu adalah nelayan kecil, bagaimana mata pencaharian mereka jika mereka direlokasi,”imbuhnya.
Oleh karenanya, KAAMU berpandangan sebaiknya pengesahan ranperda itu menunggu walikota terpilih yakni Bobby Nasution dilantik. Sebab kita tidak ingin pengesahan yang kata ketua pansus revisi RTRW ini prosesnya ini sudah sampai 80 persen
“Artinya hanya tinggal menunggu proses pengesahannya saja. Sehingga kita tidak inginkan nantinya pengesahan revisi ranperda RTRW tersebut menjadi bumerang bagi walikota yang baru. Dan kita KAAMU yang jauh hari mendukung dan berjuang memenangkan pak Bobby Nasution sebagai walikota, tidak menginginkan nantinya beliau yang dipersalahkan,” pungkasnya.
Reporter : Jepri Zebua
Editor : Dody Ferdy