mimbarumum.co.id – Dosen Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah implementasikan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) demi meningkatkan keterampilan kepada Guru MTs.S Lab Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Al-Washliyah di era new normal pandemi Covid-19.
“PKM ini merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menjadi kewajiban bagi dosen karena dosen memiliki peranan penting untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat, salah satu permasalahan yang muncul akibat merebaknya wabah virus Covid-19 adalah proses belajar mengajar,” kata Asnawi, S.Pd., M.Hum, dosen Pendidikan Bahasa Inggris UMN Al-Washliyah, Selasa (22/12/2020) di Medan.
Baca Juga : Satgas Covid-19 Sumut : Pelaku Perjalanan Luar Daerah Wajib Punya PCR Antigen
Ia mengutarakan, bahwa peristiwa ini tidak bisa dihindari, tidak hanya menjadi sebuah permasalahan tetapi juga tantangan bagi guru untuk mampu menjalankan proses belajar mengajar dengan pemanfaatan teknologi digital agar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
“Untuk menjawab permasalahan ini, kami bersama tim dosen PMK UMN Al-Wahliyah memberikan sebuah pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan keterampilan pedagogi dengan teknologi bagi Guru MTs.S Lab IKIP Al-Washliyah pada 15 Desember kemarin,” ujar Asnawi.
Diuaraikannya, bahwa kegiatan yang disampaikan berfokus kepada Transfomasi Paper Based Test ke Digital Based Test untuk meningkatkan keterampilan pedagogi guru di era new normal.
Pada kesempatan terebut, Asnawi memberikan pelatihan menggunakan aplikasi belajar online khusus untuk memberikan test berbasis digital melalui aplikasi Schoology.
“Schoology adalah aplikasi yang tepat untuk melakukan test kepada siswa karena aplikasi tersebut menyediakan berbagai macam test berbasis digital seperti, multiple choice, mid/final term, essay test, quiz dan lain sebagainya,” paparnya.
Senada, PKM yang dibagi menjadi dua tim, di tim kedua yang disampaikan oleh Nazriani Lubis, S.Pd., M.Hum juga mengungkapkan, bahwa digital-based test di era new normal memberikan kemudahan bagi guru untuk memberikan asesmen sehingga seluruh test yang dikerjakan siswa mendapatkan feedback dari guru.
“Guru diberikan kesempatan untuk praktek membuat akun, membuat soal, dan memberikan feedback,” ucap Nazriani.
Lebih jauh diutarakannya, selama proses PKM guru terlihat antusias dan responsif dalam melakukan tutorial, tanya jawab dan diskusi yang dibantu oleh anggota tim mahasiswa Putri Olivia Irawani.
“Dalam hal ini, digital-based test meminimalisir penggunaan kertas, menciptakan kedisiplinan, bersifat sinkronus/asinkronus, menghindari budaya menyontek dan memberikan kesempatan kepada siswa lebih terampil menggunakan teknologi tepat guna untuk menjadi masyarakat society 5.0,” imbuhnya.
Sementara itu, Alfitriana Purba, S.Pd., M.Pd, dosen Pendidikan Bahasa Indonesia menambahkan materinya, dengan tema, “Sosialisasi Pembelajaran Konstruktivisme Terintegrasi Media Youtube untuk Meningkatkan Kemampuan Mengajar bagi Guru MTs.S Lab IKIP Al-Washliyah.”
“Media Youtube menjadi media pembelajaran yang paling tepat digunakan di era new normal, karena banyak video-video cerita pendek, sejarah dan video-video edukasi yang tersedia di www.youtube.com,” tuturnya.
Menurut Alfitriana, youtube dapat
menciptakan pembelajaran konstruktivisime dapat dilaksankan dengan menonton video yang bernilai edukasi.
Begitu juga Asnarni Lubis, S.Pd, M.Pd, tim pengabdi didampingi Herly Dayanti seorang mahasiswa yang bertugas menyiapkan video yang mengedukasi, mengaharapkan guru IKIP Al-Washliyah
mampu memanfaatkan video-video edukasi tersebut untuk mengarahkan siswa berpikir kreatif dan kritis.
“Sebagai contoh, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat mengarahkan siswa untuk menemukan dan menonton video kisah Nabi Yusuf dan kemudian meminta siswa untuk menganalisa jenis teks dari video tersebut. Kegiatan tersbut dapat mendorong siswa proaktif meningkatkan keterampilannya diantaranya keterampilan, mendengarkan, menganalisa, mengkritisi, dan menulis,” pungkasnya.
Reporter : Jepri Zebua
Editor   : Dody Ferdy