mimbarumum.co.id – Kontribusi PT PLN (Persero) dalam menghadirkan Creating Shared Value atau nilai dan manfaat bersama terwujud dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)
Dalam rilis PLN, terungkap melalui program Electrifying Agriculture (EA), PLN membawa sektor pertanian nasional menjadi lebih maju dan modern.Yakni melalui pemberdayaan ekonomi komunitas.
Dengan dukungan listrik PLN, para petani Indonesia berinovasi dan memanfaatkan teknologi. Guna mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional hingga 60 persen.
Sehingga kesejahteraan kian meningkat. Per September 2021, jumlah pelanggan yang sudah memanfaatkan program EA mencapai 60.718 pelanggan. Yakni dengan total daya sambung sebesar 478,96 Mega Volt Ampere (MVA).
Salah satu contoh penerapan EA dapat terlihat pada program pengembangan agrowisata hidroponik kelompok tani Alam Hijau Sako Baru. Bertempat di Komplek Alam Sako Baru No.02 RT.009 RW.004 Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako, Palembang. Program budi daya Hidroponik ini memanfaatkan lahan tidur menjadi kawasan produktif.
PLN Kucurkan Dana Sebesar Rp 75 Juta
Dalam mendukung komunitas petani di Sako Baru, PLN mengucurkan dana sebesar Rp 75 juta. Yakni sejak Januari 2021 untuk enam instalasi hidroponik. Yaitu alat pengemasan sayuran; lantai pijakan; gapura kebun hidroponik, gazebo dan tong sampah.
Selain bantuan fisik, PLN juga aktif menambah pengetahuan masyarakat melalui pelatihan pengelolaan budidaya hidroponik.
Menteri BUMN Tinjau Program
Menteri BUMN Erik Thohir yang hadir meninjau program ini menilai positif upaya PLN mendukung inovasi dan kegiatan produktif dan modern berbasis pemanfaatan energi listrik. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19, mereka harap pemberdayaan ekonomi komunitas dapat membantu masyarakat. Prediksi krisis pangan yang oleh Food and Agriculture Organization (FAO).
“Penting sekali dalam situasi pandemi Covid-19. Kita jangan terus tertekan atau bertahan, kita harus bangkit. Ekonomi komunitas adalah suatu kunci, karena itu saya senang sekali bagaimana komunitas yang ada di sekitar kelurahan bisa mulai mandiri,” kata Erick.
Program EA yang usungan PLN menurut Erick sudah sesuai dengan kebijakan TJSL dalam lingkup BUMN. Menuntut untuk semakin efisien. Selain meningkatkan efisiensi, pada tahun ini program TJSL BUMN juga wajib memberikan hasil yang nyata.
“Kebijakan TJSL BUMN di 2021 hanya tiga aspek. Yaitu pendidikan, lingkungan dan UMKM, karena kita harus semakin efisien. Jangan sampai TJSL sekadar memberi namun tidak ada hasilnya,” tegas Erick.
Senada, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Muhammad Ikbal Nur menyampaikan; seluruh tujuan TJSL PLN adalah membangun ekonomi komunitas. Di samping itu, PLN berharap masyarakat dapat mengembangkan kegiatan yang produktif sekaligus menjaga lingkungannya.
“Buat kami, selain membantu melistriki masyarakat, jika kita mampu mengangkat ekonomi masyarakat. Pasti akan sangat bermanfaat bagi PLN. Maka dari itu kami memastikan seluruh konsentrasi TJSL PLN harus bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Sesuai dengan konsep EA, komunitas petani di Sako Baru mereka ajak untuk merubah gaya hidupnya untuk lebih berorientasi ke depan. Sehingga sektor pertanian, peternakan dan perikanan akan lebih maju, ekonomis dan lebih ramah lingkungan.
Bentuk Kepedulian PLN
“Bantuan TJSL ini sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap upaya pemeliharaan lingkungan di sekitar pemukiman masyarakat. Khususnya di sekitar aliran sungai. Sekaligus bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi khususnya di Kelurahan Sako Baru ini,” kata Ikbal.
Cerita Warga
Di sisi lain, Camat Sako Amiruddin Sandy bercerita, selama ini lahan oleh masyarakat untuk menanam sayur dan tanaman obat. Berkat bantuan dari PLN berupa perangkat hidroponik, peralatan lampu UV dan yang lainnya. Produksi dari komunitas di Kelurahan Sako Baru semakin efisien.
“Teknologi bawaan PLN alhamdulillah sangat bermanfaat,” ucapnya.
Sementara itu, Amir menambahkan, hasil produksi hidroponik ini kemudian mereka jual secara mandiri ke pasar dan beberapa restoran, serta hotel dalam skala kecil. Selain itu ada juga konversi panen menjadi mie, jus, dan keripik pangsit.
“Konversi itu akan kita kembangkan lagi dan terjual di beberapa sentra UMKM. Hasilnya nanti membeli bibit lagi dan yang lainnya termasuk pupuk organik, atau penambahan media tanam,” kata Amir.
Electrifying Agriculture merupakan program PLN dalam mendukung sektor pertanian. Kemudian, peternakan, perkebunan, perikanan dan sektor agrikultur lain dengan memanfaatkan listrik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional.
Melalui EA, PLN secara aktif mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan memasifkan pemanfaatan lahan terbuka yang dikombinasikan dengan EA. Yaitu guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Editor : Siti Murni