mimbarumum.co.id – Beberapa kegiatan paket proyek berjumlah puluhan miliar rupiah yang sangat dikesalkan berbagai elemen karena hasilnya sangat tidak bernilai manfaat bagi masyarakat penduduk disepanjang alur hulu Sungai Aek Kanopan yang semangkin beruntun menerima bencana banjir luapan air yang melanda ribuan pemukiman warga di dua Kelurahan Aek kanopan dan Sungai Gapual.
Adapun jenis beberapa paket proyek tersebut yang di sebut- sebut produk gagal KUPT Kualuh Barumun Labuhanbatu R.prapat di bawah naungan kerja Wijaya Hasrimi selaku Ka.KUPT adalah , Tembok penahan air, Bronjong ,Normalisasi dan Tanggul di sikopi kopi.
Beberapa paket proyek yang di duga dinilai produk gagal oleh pihak anggota DPRD komisi B Labura, Mufti Ahmad berencana akan melaporkan hal ini kepada lembaga anti rasuah , yaitu, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) RI .
Sebab, Laporan tersebut sangat beralasan,
Selain banyaknya aduan masyarakat ditambah lagi sikap mencurigakan terhadap Wijaya Hasrimi selaku KUPT Kualuh Barumun yang berkantor di Labuhanbatu Rantau prapat .
Berawal dari mangkirnya KUPT Kualuh Barumun Wijaya Hasrimi dari undangan pertama DPRD Labura melalui Komisi B terkait Rapat dengar pendapat ( RDP) ,ditambah menghindar juga dari ajakan untuk peninjauan ke lapangan lokasi proyek Tanggul dusun si Kopi – kopi Desa Pulo dogom Kecamatan Kualuh Hulu bernilai 3,8 milyar dengan pelaksana Cv.Arva Radhika, yang diduga proyek tersebut penuh dengan masalah pada mutu serta Volume yang di duga tidak sesuai dari besaran anggarannya alias Mark up.
Naifnya lagi , baru berselang berapa waktu selesai dikerjakan kondisi proyek itu tampak di lokasi penuh dengan kejanggalan.
Reporter : AO.Sihombing