mimbarumum.co.id – Pejabat kesehatan di Kabupaten Asahan menyebutkan penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) setiap tahun terus meningkat. Jika pada tahun 2017 lalu tercatat sebanyak 71 kasus maka pada akhir tahun 2018 lalu naik menjadi sebanyak 78 kasus.
Angka penderita penyakit menular HIV itu diperoleh berdasarkan jumlah pasien yang melakukan kunjungan dan mendapatkan pengobatan di Puskesmas maupun rumah sakit umum daerah (RSUD).
“Bayangkan bila ada 1 orang penderita HIV ditemukan maka ada 100 orang lagi yang belum ditemukan. Maka berdasarkan hal itu kita yakin, masih banyak lagi warga yang terkena virus belum diketahui di luar sana,” kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Saprin Sanja Hutahean, Selasa (22/1/19).
Berdasar asumsi itu, dia meyakini masih banyak lagi penderita HIV yang belum terdeteksi keberadaannya. Pejabat itu berharap para pasien yang belum terdata itu memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kepastian kondisi tubuhnya, apakah terpapar virus HIV/AIDS atau tidak.
“Bisa mengujungi Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Rumah Sakit Umum Daerah, Abdul Manan Simatupang atau VCT Gambir Baru atau juga VCT Pulau Rakat. Bisa juga langsung ke Dinas Kesehatan,” ucapnya.
Safrin memaparkan, sebaran penderita HIV itu merata di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Asahan. Namun, katanya tidak semua penderita itu merupakan warga asli Asahan, namun ada juga berasal dari kabupaten lain.
“Ada (penderita HIV) yang diluar, sebanyak 33 orang. Diantaranya 23 orang laki-laki dan 10 orang perempuan,” ucapnya.
Perihal adanya penemuan para penderita HIV itu, Safrin mejelaskan pihaknya telah melakukan rehabilitasi dan kuratif atau pengobatan.
“Elemen lainya diharapkan bisa melakukan preventatif atau pencegahan serta sosialisasi kepada masyarakat, sehingga peran aktif semua elemen sangat dibutuhkan,” ucapnya. (dec)