mimbarumum.co.id – Dampak pandemi Covid-19 ternyata bukan saja menimpa perekonomian masyarakat, pembangunan rumah susun di RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan, Kabupaten Samosir juga mengalami dampak serius.
Pembangunan rusun yang seyogianya diperuntukkan bagi paramedis itu mandek akibat refocusing anggaran. Proyek yang dikerjakan PT Sogos Karya Sabungan (SKS) senilai Rp 17 miliar, tampak dipagar seng sudah tak ada aktifitas pekerja.
Pada papan proyek tertulis dikerjakan oleh PT Sogos Karya Sabungan (SKS) dengan masa pengerjaan 210 hari kalender terhitung sejak April 2020, sumber dana APBN Tahun 2020 sebesar Rp.17.946.287.000.
Baca Juga : Pertamina Kerjasama Pemrov Sumut Rekonsiliasi Data PBBKB
Manager PT SKS, Sonni Golfried Silalahi ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/12//2020) melalui selulernya mengaku, bahwa pengerjaan pembangunan rusun secara multi year. “Saat ini sedang berhenti pengerjaannya,” sebutnya.
Dijelaskannya, perusahaan sudah melakukan pengurangan tenaga kerja (tukang) sejak bulan September 2020 lalu karena terkendala dana.
“Akibat kebijakan refocusing anggaran dari Kementerian Keuangan berdasarkan surat Menteri PUPR No.PR.02.01-Mn/1669 Tanggal 9 September 2020,” imbuh Sonni.
Mandeknya pengerjaan rusun, kata dia, diakibatkan anggaran yang direfocusing hingga dana yang bisa dicairkan pemerintah hanya 37 persen. “Padahal progres kita sudah mencapai 52 persen,” tukas Sonni lagi.
Ia juga menjelaskan, dana yang sudah cair masih 37 persen itu sudah berikut DP. “Lanjutan pengerjaan akan dilaksanakan Januari 2021 tahun depan, sebab kontraknya sudah multi years,” ujarnya lagi.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy