mimbarumum.co.id – Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan mengkritik pola kampanye Akhyar-Salman (AMAN).
Petahana di gelaran Pilkada Medan 2020 ini terlihat bermain kasar dengan sederet dugaan pelanggaran kampanye.
Indikasi pelanggaran kampanye oleh AMAN ini diketahui berbagai kalangan, setidaknya dari tiga laporan atau temuan yang sampai ke Bawaslu Kota Medan. Juga ada satu keberatan menyangkut video kampanye AMAN yang mencatut foto marinir di dalamnya.
Baca Juga : Bakti Sosial Tetap Utamakan Protokol Kesehatan
Dadang mengaku pernah mendengar banyak orang mengingatkan agar Bobby lebih bijaksana, kualitatif, menggunakan pendekatan lebih cerdas, tidak menggunakan potensi kekuasaan yang mungkin bisa digunakan untuk menjadi Wali Kota Medan dalam pemilihan 9 Desember ini.
“Saya melihat saran-saran itu dilaksanakan Bobby. Sayangnya, kubu sebelah (AMAN) gunakan semua alat. Padahal, semua tahu semua orang bisa menggunakannya,” kata Dadang ketika diwawancarai wartawan, Jumat (23/10/20).
Diketahui, dalam bulan ini, ada tiga laporan masyarakat dan satu temuan dugaan pelanggaran kampanye Paslon AMAN yang tercatat di Bawaslu Kota Medan.
“Ada banyak yang mengingatkan Bobby untuk tidak menggunakan kekuatan-kekuatan seperti itu, untuk lebih bijak. Padahal kalau mau head to head kekuatan versi kekuatan, publik Medan itu bilang lantik saja Bobby,” sebutnya.
Tapi, dari pengamatannya, Dadang memastikan Bobby tak menggunakan kekuatan tertentu untuk mengintervensi kontestasi. Dan anehnya, yang terindikasi menjalankan permainan kasar justru Kubu AMAN. (Rel)
Editor : Dody Ferdy