Padanglawas, (Mimbar) – Harga sembako yang sudah sangat tinggi ini bukannya menurun, justru setiap hari mengalami kenaikan. Seperti di Kabupaten Padanglawas, harga sejumlah komoditas semakin tidak terkendali dengan kenaikan yang signifikan.
“Harga beras lokal juga mengalami kenaikan sebesar Rp 20 ribu perkarung, yang sebelumnya hanya Rp 260 ribu perkarung sekarang menjadi Rp. 280 ribu perkarung,” terang Lenni Marlina, pedagang sembako di pasar tersebut, Selasa (8/11).
Selain beras, kenaikan tajam juga terjadi pada harga telur ayam ras. Jika sebelumnya harga satu papan telur (30 butir) masih dijual dengan harga Rp33 ribu, kini naik menjadi Rp35 ribu perpapan.
Idar Daulay dan Ummi yang keduanya pedagang cabai merah di pasar itu juga mengakui masih tingginya harga cabai merah dalam sepekan ini. Harga cabai merah pada sehari sebelumnya dijual dengan harga Rp 84-85 ribu perkilogram, kini justru naik lagi menjadi sekitar Rp 90 ribu per kilogram.
“Naik sekitar Rp 5-6 ribu perkilogram,” ucap para pedagang itu.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada komoditas bawang merah dengan rata-rata kenaikan mencapai Rp5 ribu perkilogram. Jika sebelumnya dijual dengan harga Rp30 ribu perkilogram, naik menjadi Rp35 ribu perkilogram.
Demikian pula bawang putih juga mengalami kenaikan dari Rp32 ribu perkilogram menjadi Rp 35 ribu perkilogram.
Bahan sembakolainnya yang juga mengalami kenaikan, yakni minyak goreng (migor) yang semula harganya Rp11 ribu perkilogram, naik menjadi Rp 11,5 ribu.
Harga daging ayam potong yang sebelumnya sudah tinggi juga kembali mengalami kenaikan rata-rata Rp 4ribu perkilogram, dari 30 ribu perkilogram menjadi Rp 34 ribu perkilogram.
“Akibat naiknya harga daging ayam potong itu, penjualan setiap harinya mengalami penurunan. Biasanya masih bisa terjual 300-350 kilo perhari, sekarang hanya terjual sekitar 200 kilo perharinya,” kata Siti Hawa pedagang ayam di pasar tersebut.(SH)