mimbarumum.co.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan rutin mengadakan Walk Through Audit (WTA).
WTA merupakan salah satu cara untuk megevaluasi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan kepada peserta JKN-KIS.
Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Padangsidimpuan Rahayu Wahyuni kemarin mengatakan pelaksanaan WTA di laksanakan BPJS Kesehatan, termasuk seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Peserta JKN-KIS yang telah menerima layanan dari fasilitas kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN untuk memberikan penilaian atas pelayanan yang diterima.
Beberapa hal yang dinilai antara lain terkait iuran biaya, keberadaan petugas administrasi, keberadaan tenaga medis dan lain-lain. Bagi peserta yang tidak memiliki smartphone WTA dilakukan secara manual dengan mengisi angket di selembar kertas.
Berdasarkan hasil WTA tersebut, BPJS Kesehatan selanjutnya melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik kepada fasilitas kesehatan dengan penilaian rendah. BPJS Kesehatan Cabang Padangsidimpuan memanggil 14 FKTP di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) dengan, 14 FKTP yang hadir diberikan sosialisasi dan pembekalan pemahaman kembali agar memahami kewajiban yang harus dijalankan sebagai fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.
“FKTP yang kami undang adalah FKTP khusus, tidak semua kami undang. karena berdasarkan hasil monitoring, kami melihat ada beberapa FKTP yang nilai WTAnya rendah,sehingga perlu kami evaluasi, kira-kira apa kendalanya, dan memastikan kembali komitmen FKTP untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS. FKTP yang hadir juga akan menerima pembekalan kembali diantaranya materi KBK, (Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen) Prolanis, dan Program Rujuk Balik,” tutur Rahayu.
Sementara itu Ardina perwakilan dari Puskesmas Pintu langit menyatakan bahwa pertemuan evaluasi tersebut sangat bermanfaat bagi FKTP dalam mengevaluasi pelayanannya sehingga dapat memperbaiki factor-faktor yang menjadi penyebab berkurangnya kepuasan peserta.
“Tadi masing-masing dari kami sudah menyampaikan kendala kepada pihak BPJS Kesehatan, dan telah dibahas bersama-sama untuk memperoleh solusinya. Semoga dari hasil evaluasi ini kedepan ada peningkatan dengan kepuasan peserta,” ucap Ardina. (zal)