mimbarumum.co.id – Bobby Nasution terus melebarkan jangkauan. Kali ini, gerakan yang digagas Bobby Nasution tersebut berkolaborasi dengan Kelompok Cipayung Medan dalam membentuk ikon Kota Medan.
Kelompok Cipayung Medan yang dimaksud terdiri dari 5 (lima) organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia, antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Hadir dalam diskusi tersebut akademisi UINSU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) Faisal Riza dan akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Faisal Mahrawa.
Bobby menyampaikan lewat diskusi ini dapat diperoleh aspirasi dan masukan dari sudut pandang aktivis mahasiswa.
Baca Juga : Konsistesni Bobby Dukung Protokol Kesehatan Ditengah Covid-19
Dalam prolognya, ia membahas kiprahnya di ibukota atau beberapa tempat yang pernah disinggahi atau ditinggali.
“Bukan sembarang di perantauan, tapi saya punya sesuatu yang akan saya terapkan di Medan kelak,” kata Bobby kemarin.
“Dari diskusi kita ini akan ada yang kita jadikan program bersama nantinya,” sambungnya lagi.
Faisal Riza menambahkan, Kota Medan sudah selayaknya punya ikon yang akan mudah menggambarkan Kota Medan itu sendiri.
“Saya kira dari situlah nama besar Medan sebagai tiga besar nasional menjadi tenar dan dicap sebagai salah satu ikon di masa itu,” kata Faisal.
Faisal menyebut dahulu, Medan ini sebagai tanah persinggahan tokoh-tokoh besar nasional. Mulai ulama mulia Buya Hamka, hingga Sjahrir pernah berkarya di Medan.
“Saya senang, sekarang tokoh yang sudah besar di ibukota pulang ke Medan untuk membangun,” lanjutnya.
Kembali ke Kelompok Cipayung, Ketua Umum HMI Cabang Medan, Akbar M. Siregar memulai diskusi dengan cukup bersemangat.
Akbar bersama rekannya berkata mereka telah lama menyampaikan kepada stakeholder soal identitas Kota Medan. Menurut penelitian mereka, Masyarakat Medan butuh ruang hiburan bermanfaat.
Kelompok Cipayung berharap ada satu ide untuk mencari ikon Kota Medan, bukan hanya ikon tapi bisa menghidupi warga Medan.
“Kita inginkan ikon kota yang mampu hidupkan aktivitas UMKM sebagai aktivitas ekonomi warga,” kata Akbar.
Di samping itu, masyarakat Medan inginkan pula ikon yang mengandung nilai budaya di dalamnya. Ada pula nilai seni di ikon Kota Medan. Terpenting nilai wisata mesti ada, sebagai destinasi orang-orang yang akan datang ke Medan.
“Dari diskusi ini kami yakin Bang Bobby bisa mewujudkannya. Kami ingin ada blue print atau simposium yang bisa diterapkan. Itu akan memudahkan kerja Bang Bobby ke depan, dan kami siap membantu,” lanjut Akbar.
Bobby pun menjawab hal yang dipaparkan Akbar sebagai suatu yang memang harus diusahakan.
“Bicara penciptaan ikon kota memang harus ada geliat hidup-menghidupkan. Kita akan usahakan ikon itu mencakup aspek ekonomi di dalamnya. Maka itu saya ajak kalian dari kalangan muda untuk ikut berkolaborasi bersama kami,” papar Bobby. (rel)
Editor : Redaksi