mimbarumum.co.id – Menyapa warga Jalan Flamboyan 2 Perumnas Helvetia, Helvetia Tengah, Medan Helvetia, Rabu (11/11/2020) petang, Bobby Nasution kembali disodorkan maslaah banjir.
“Tadi saya keliling-keliling serap aspirasi untuk mendapatkan masukan dari warga Medan Helvetia, dan rata-rata mengeluhkan masalah banjir,” ucap Bobby menjawab pertanyaan warga.
Semua masalah yang disampaikan, sambung Bobby, sebenarnya sudah ada di visi misi dirinya dan pendamping H. Aulia Rachman.
“Kami juga croscek ke masyarakat, sesuai tidak visi misi dengan yang terjadi di lingkungan masyarakat,” terang dia.
Baca Juga : Ikatan Ummat Kristen Indonesia Sebut Akhyar Peduli Kaum Marginal
Di Medan Helvetia ini, kata Bobby, banjir terjadi karena saluran drainase terputus dan tidka dapat disambungkan karena berada di wilayah kabupaten Deli Serdang.
“Itulah makanya, harus dipilih wali kota yang bisa membawa masyarakat kota Medan, yang memiliki konsep kolaborasi. Kami membawa konsep Kolaborasi Medan Berkah untuk membangun Kota Medan,” ucap dia.
Dituturkannya, dia dan Aulia Rachman datnag ke masyarakat bukan mau menjadi superhero.
Namun mau memberikan penjelasan bahwa permasalahan kota ini, harus dikerjakan pemerintah kota (Pemko) Medan bekerjasama dengan Deli Serdang, juga Pemko Medan dengan pemerintah pusat serta Pemko Medan dengan masyarakat.
“Makanya untuk menyelesaikan masalah banjir ini, kita harus berkolaborasi, kita harus bisa membuka saluran drainase. Jakarta saja untuk menyelesaikan masalah banjir, kerjasama dengan pemerintah Bogor. Kita cari tahu permasalahannya, kalau Medan hulunya, cari hilirnya, kolaborasi untuk menyelesaikan masalahnya,” tutur dia.
Menurut Wakil Ketua BPP HIPMI ini, banjir banyak sekali ruginya. Tidak akan ada investor yang mau berinvestasi kalau daerahnya banjir. Kondisi ini tentu merugikan masyarakat.
“Makanya, masyarakat juga harus terlibat dan ambil andil dalam pengerjaannya. Seperti membuat biopori, kita serentak membangunnya, biar Helvetia jadi daerah resapan. Karena ada teknologi yang bisa dibuat untuk mengatasi banjir dengan biaya rendah, tapi butuh kolaborasi masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Hendri Mausin Hutajulu menyampaikan sejak Helvetia dibangun, hingga sekarang terus berkembang. “Sayangnya, Helvetia Raya 1 sampai Helvetia Raya 28, banjir terus. Kalau hujan, semuanya curahan air ngumpul di sini,” ungkapnya. (Rel)
Editor : Dody Ferdy