mimbarumum.co.id – Provinsi Sumatera utara (Sumut) memiliki empat Balai Latihan Kerja (BLK) yang besar yaitu kota Medan, Siantar, Tapanuli Utara (Taput) dan Tapanuli Selatan (Tapsel) dan dari empat balai besar untuk pembekalan pelatih kerja, BLK kabupaten Tapsel menjadi sempurna dengan adanya pelatihan berbahasa Korea atau lebih umum dikenal Korea Selatan.
Masyarakat Tapanuli Selatan (Tapsel) harusnya berbangga dan mengambil kesempatan untuk dilatih memahami dan berbahasa Korea dimana,Kabupaten yang dipimpin Bupati Dolly Putra Pasaribu saat ini memiliki beberapa perusahaan yang sangat terkenal dan sudah tentu para pegawainya banyak di datangkan dari luar negeri (Korea).
Bupati Tapsel saat dihubungi wartawan,terkait Balai Latihan Kerja (BLK) Tapsel yang menjadi pusat pelatihan Bahasa Korea berlokasi di Siharang Karang, Padang Sidimpuan itu dapat melahirkan pahlawan Devisa ke Luar Negeri (Korea Selatan).
“Harapan kita pemerintah kabupaten Tapsel dengan adanya pusat pelatihan bahasa Korea Selatan ini melahirkan pahlawan devisa dan masyarakat kita mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang ada di kabupaten Tapsel, ” Terang Bupati
Bupati juga menambahkan, dengan Program Government to Government ( “G to G” ) merangsang putera/puteri Tapsel agar mau mengikuti pelatihan dan kedepan, dengan G to G ke Korea Selatan bekerja sama BP2MI dan HRDK yang bekerja sama untuk penempatan pekerja asing di Korea”, Ucap BupatiTingginya atensi Bupati Tapsel Dolly Pasaribu dalam rangka membuka peluang kerja luar negeri khusus kepada masyarakat Tapsel dan Sumut pada umumnya.
Koko MR Siagian, owner Lembaga Pendidikan Bahasa Korea (LPBK) Hosanna Indramayu, Jawa Barat di BLK Tapsel, Rabu (11/1/23), menjelaskan LPBK Hosanna lahir sudah sejak 2007 silam bahkan sudah tercatat di Korea.
Dalam membantu program tersebut, Di Januari 2023 LPBK Hosanna- Dinas Ketenagakerjaan Tapsel akan mulai sosialisasi serta merekrut putra/putri tapsel diseluruh 15 kecamatan Se Tapsel termasuk ke sekolah baik SMA dan SMK di kabupaten tapsel dan tidak menutup kemungkinan di 5 wilayah Kabupaten kota yang berdekatan dengan tapsel atau yang di kenal Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) Sumatera Utara.
“Tujuannya merangsang putera/puteri Tapsel agar mau mengikuti pelatihan melalui Program “G to G” Korea atau yang berminat menjadi pekerja migran ke Korea Selatan yang gajinya bisa mencapai Rp 26 juta lebih per bulan,” ucap Koko.
Koko juga menerangkan
“Ada dua peluang kerja nantinya di Korea Selatan yakni sektor manufaktur (bidang perakitan dan asembling) dan sektor perikanan (bidang penangkapan dan budidaya),”terangnya.
Kadis Ketenagakerjaan Tapsel Ahmad Radja Nasution, mengatakan kuota subsidi bagi masyarakat (putra/putri) Tapsel tahun 2023 yang mau mengikuti program “G to G” Korea baru sebanyak 50 orang.
Masyarakat Tapsel selama pendidikan enam bulan di tampung di BLK akan ditanggung pemerintah daerah. Mulai akomodasi, asrama, latihan persiapan dan lainnya. Di luar Tapsel masuk kelas intensif dengan bayaran Rp 5 juta,” jelas Radja.
Syarat di terima usia 18 tahun – 39 tahun. Yang di subsidi khusus anak yatim piatu. Memahami bahasa Inggris. Tujuannya kelak anak yatim piatu Tapsel bisa tumbuh berjiwa entrepreneur dan memiliki modal bagi diri dan keluarga-nya atau tambah sejahtera.
Lebih jauh Koko dan Radja mengaku sangat optimis, karena selain pelatihan bahasa Korea yang menjadi program terbaru,ada beberapa pelatihan yang menjadi prioritas dan terbaru di BLK Tapsel hingga menjadi pusat training center yang tujuan nya akan dapat mengurangi tingkat pengangguran (Nol% pengangguran) dan menambah pendapatan daerah disamping bursa ketenagakerjaan dan menciptakan kewirausahawan baru di wilayah Sumatera Utara.
Sumber : Koran Mimbar Umum