mimbarumum.co.id – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo meyakini berdasarkan kondisi terkini, perekonomian Sumatera kembali pulih ke arah positif pada triwulan II-2021. Hal ini didorong oleh penguatan di seluruh provinsi meskipun relatif terbatas. Penguatan ini dipicu dampak apresiasi harga komoditas dan permintaan global yang berpengaruh pada aktivitas ekspor.
“Hasil survei dan liaison Sumatera turut mengonfirmasi berlanjutnya perbaikan di seluruh lapangan usaha,” katanya dalam Webinar nasional Sumatera Economic Summit (Sumateranomics) ke 2 tahun 2021 Kamis (15/7/2021).
Sementara risiko yg perlu diperhatikan adalah kembali meningkatnya kasus Covid-19; serta implementasi vaksin yang belum cepat; sehingga berdampak pada pelemahan permintaan domestic, dan terhambatnya pelaksanaan program pemulihan.
Dia menyebut kondisi perekonomian pada
triwulan-I 2021 mulai menunjukkan perbaikan dengan kontraksi yang semakin rendah
menjadi -1,85 persen (yoy); lebih baik dibandingkan triwulan-IV 2020 yang sebesar -2,94 persen (yoy). Perbaikan dari sisi permintaan terutama didorong oleh kinerja ekspor, efek dari peningkatan permintaan negara mitra dagang dan apresiasi harga komoditas.
Sisi penawaran turut mencatatkan perbaikan hampir di seluruh sektor utama terutama dari sektor pertanian didorong oleh musim panen dan peningkatan harga komoditas. Namun beberapa sektor terlihat masih mengalami kontraksi sejalan dengan sisi permintaan konsumsi RT dan imbas dari penerapan PPKM Mikro sepanjang triwulan I-2021.
“Meskipun masih dalam zona kontraksi, arah pertumbuhan ekonomi diprediksi membaik sejalan dengan penguatan hasil SK dan SPE yang mencerminkan perbaikan optimisme masyarakat,” ungkapnya.
Dia bilang, mobilitas masyarakat juga mulai meningkat seiring dengan program
vaksinasi yang terus berjalan. Kinerja ekspor tercatat terus menguat seiring dengan
apresiasi harga komoditas dan perbaikan PMI negara mitra dagang.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2021 diproyeksi lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, didukung penguatan ekspor industri pengolahan; kembali dijalankannya
infrastruktur PSN; dan optimisme UU Cipta Kerja.
“Diprakirakan pertumbuhan ekonomi
Sumut mencapai 3 persen hingga 4,5 persen secara tahunan dengan potensi bias bawah,” terangnya.
Adapun target pertumbuhan ini dapat dicapai dengan disiplin prokes dan program vaksinasi. Yakni sebagai game changer pemulihan perekonomian Sumatera Utara, serta 5 respon kebijakan pemulihan ekonomi.
Dari sisi harga, perkembangan inflasi masih cukup terkendali di level 0,03 persen secara mtm atau 1,69 secara yoy di bulan Juni 2021. Laju inflasi yang cenderung melambat dari bulan sebelumnya didorong oleh penurunan harga aneka cabai akibat melimpahnya pasokan dari berbagai sentra produksi.