mimbarumum.co.id – Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Romo H.R Muhammad Syafii SH., M.Hum menggelar silaturahmi dengan para Tokoh Agama Islam di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), kemarin. Romo Syafi’i dicecar banyak pertanyaan seputar kondisi bangsa saat ini.
Acara diadakan di Restoran Pangairan Panyabungan Mandailing Natal diisi ramah tamah dimulai dengan makan siang bersama. Hadir hampir 70 orang ustadz, ustadzah dan tokoh agama setempat yang dipimpin oleh H. Binsar Nasution.
Romo Syafii membuka acara silaturahmi ini dengan ceramahnya menyampaikan soal banyaknya pihak bertanya kepada dirinya soal jadi tokoh Islam atau tokoh Nasional, Namun Romo Syafii menjelaskan bahwa Islam dan Indonesia itu sesungguhnya tidak bisa dipisahkan, dan harus jalan secara bersamaan.
Karena,jelas Romo, menurut pidato Bung Karno bahwa Indonesia merdeka pokok dasarnya Piagam Jakarta sila pertama bunyinya “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya”. Makanya Romo Syafi’i mengaku prihatin dan menyayangkan banyak tokoh tertentu sekarang yang melupakan itu.
“Apalagi banyak pernyataan yang didominasi oleh pikiran kotor bahwa ustadz jangan ikut berpolitik, bahkan ada ejekan mau berpolitik atau mau jadi Ustadz?. Padahal dari zaman Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan bagaimana berpolitik secara Ilmu fiqihnya.”beber Anggota Komisi III DPR RI membidangi Hukum ini
Lebihlanjut Romo Syafii mengungkapkan seputar dirinya bertahan menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra hingga saat ini dan kedepannya. Yakni untuk mempertahankan kekuatan Islam yang paling nyata adalah dengan berjuang menyusun UU No 5 Tahun 2018 tentang pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Reporter : Jamaluddin
