mimbarumum.co.id – Kabupaten Samosir dikenal sebagai gudangnya cagar budaya. Maka program revitalisasi pelestarian cagar budaya dilaksanakan Badan Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Aceh-Sumut.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya di Negeri Indah Kepingan Surga. Yang kaya akan potensi wisata.
“Kita mengucapkan rasa terima kasih kepada BPCB yang telah membantu pelestarian cagar budaya. Terutama pada 3 lokasi di Kabupaten Samosir,” sebut Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, kemarin.
Pelestarian cagar budaya, menurutnya, harus dilakukan. Sehingga mencegah hilangnya sejarah dan budaya.
“Budaya sebagai warisan tak ternilai sehingga harus betul-betul dijaga. Pada tahun 2022 kita berkomitmen menetapkan anggaran khusus untuk penetapan cagar budaya,” ujarnya.
Ia mengaku sampai saat ini masih banyak yang harus direvitalisasi. Sebagai bukti keseriusan akan pentingnya pelestarian cagar budaya, telah dibentuk tim ahli cagar budaya.
Bupati Vandiko mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergitas dalam menyambut revitalisasi cagar budaya di Samosir. Terutama kepada pemilik dan ahli waris.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Aceh-Sumut, Normatias, mengatakan pelestarian cagar budaya di Samosir pada 3 lokasi.
“Yakni Huta Bolon Desa Simanindo, Huta Pagar Batu Desa Pardomuan dan Huta Simarmata di Desa Hariara Pohan, telah rampung,” bebernya.
Dia berharap, akan lebih banyak orang yang datang dan menikmati cagar budaya di Kabupaten Samosir. “Selain revitaliasi rumah adat juga dilakukan penataan kawasan jalan,” imbuhnya.
Normatias mengakui bahwa Kabupaten Samosir adalah surga begitu indah dan penuh potensi. “Revitalisasi akan tetap dilaksanakan, guna mendukung program Kawasan Strategis Super Prioritas Pariwisata Nasional,” tegasnya.
Dikatakannya, sebagai daerah tujuan wisata, para ahli waris cagar budaya yang sudah direvitalisasi harus mampu meningkatkan perekonomian.
Reporter : Robin Nainggolan