Tanah Karo,(Mimbar)- Erupsi gunung api Sinabung yang terjadi pada Rabu (24/8) malam sekira pukul 00.00 WIB sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat Kota Berastagi, Kabupaten Karo. Tiupan angin kencang dan hujan yang turun menjadikan kota wisata itu seakan dilanda hujan lumpur.
“Pascaerupsi Kota Berastagi diguyur hujan abu tebal. Pada malam hari itu turun hujan deras namun hujan tersebut airnya kotor menyerupai lumpur,. Seperti lumpur yang turun dari langit,” kata Surbakti, baru-baru ini.
Surbakti mengaku sempat merasakan goncangan gempa selama hampir satu menit, namum karena cuaca ketika itu diliputi kabut tebal maka dirinya tidak bisa melihat langsung ke arah Gunung Sinabung untuk melihat peristiwa erupsi yang terjadi.
”Aku sangat terkejut. Tadi saat ingin mengantar anak ke sekolah, kok jalan dan trotoarnya serta bunga-bunga dipenuhi oleh lumpur, sepertinya pada malam hari terjadi hujan lumpur”, ucap Nd.Purba, warga lainnya. Ia mengaku tidak menyadari pada malam hari itu telah terjadi erupsi Sinabung yang menghasilkan debu bercampur dengan air hujan yang turun pada saat itu.
Pantauan Mimbar, hampir seluruh badan dan trotoar jalan di sepanjang Kota Berastagi tertutupi lumpur. Kondisi sama juga ketika Mimbar mengamati sejumlah tanaman, baik tanaman keras maupun bunga-bungaan di kawasan itu juga tak urung ditempeli debu bercampur air. Akibatnya, kota buah yang biasanya terlihat bersih itu menjadi terkesan jorok.
Lumpur yang menutupi badan jalan itu juga berakibat pada licinnya permukaan jalan sehingga para pengguna jalan, khususnya pengendara kendaraan bermotor harus ekstra hati-hati agat tidak terpeleset jatuh.
Skertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan menyebutkan pada Selasa malam itu telah terjadi setidaknya dua kali erupsi Gunung Sinabung.
“Erupsi itu terjadi pada pukul 20.11 WIB dan 20.35 WIB, dengan amplitude 120 mm dan lama gempa mencapai 245 detik. Selain itu, angin yang mengarah ke kota Brastagi menyebabkan debu vulkanik sampai ke kota tersebut. Abu yang bercampur hujan menyebabkan kota tersebut mengalami hujan lumpur,” ucapnya.
Sementara itu perihal status gunung Sinabung pada Rabu (24/8) pukul 00:00-06:00 WIB, sesuai data yang dikeluarkan media center menyebutkan cuaca sekitar mengalami mendung dan tiupan angin perlahan menuju ke arah Timur-Tenggara.
Suhu udara yang tercatat pada posisi 16-17°C. sementara posisi gunung api Sinabung tertutup kabut. Dan selama sepanjang hari itu telah terjadi 10 kali semburan awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Sedangkan guguran lava pijar diperkirakan sejauh 500 meter ke arah selatan tenggara dan 1000 meter ke arah tenggara-timur. (B-44)