mimbarumum.co.id – Belasan tahun mesin pompa air di Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Samosir tidak berfungsi, padahal awalnya direncanakan untuk meningkatkan produktivitas hasil petani padi.
Pompa air yang dilengkapi dengan penanaman pipa itu awalnya dikerjakan melalui PNPM Mandiri tahun 2008 lalu, dengan pengurus TPK kroni Kepala Desa.
Namun sangat disayangkan, sejak mesin itu ada sampai sekarang tak pernah berfungsi dan anehnya masyarakat setempat tidak pernah berkeberatan.
Pada saat musim kemarau seperti sekarang, petani padi terancam gagal panen apabila sampai beberapa minggu ini tak turun hujan.
Baca Juga : Petani Padi Airputih Terancam Gagal Tanam
“Kita sangat tertekan kalau sudah musim kemarau, padahal ada pompa air,” sebut Agus Sitanggang kepada mimbarumum.co.id, Jumat (7/2/2020) di Buhit, Pardugul.
Atas perhatian beberapa jurnalis yang merasa prihatin dengan kondisi petani padi, dengan upaya koordinasi ke Pemkab Samosir untuk meringankan beban masyarakat.
Bupati Samosir Rapidin Simbolon, langsung menugaskan Asisten Pemerintahan Setdakab, Mangihut Sinaga meninjau lahan petani padi. “Saya diperintahkan pak Bupati bersama OPD terkait,” kata Mangihut.
Baca Juga : Tak Dapat Pasokan Air
Dijelaskannya, Pemkab Samosir mengantarkan 1 unit mesin pompa air 6,5 PK ke Desa Pardugul. “Tim kabupaten juga melakukan survei penyebab tidak berfungsinya selama kurang lebih 12 tahun pompa air 30 PK di desa itu,” tegasnya.
Pemkab Samosir, kata Mangihut, bersama tim teknis pendamping desa dan Kadis PU langsung melihat pompa air yang dinilai mubajir itu.
Sampai berita ini disiarkan, pompa air yang diperbantukan Pemkab Samosir masih beroperasi agar padi masyarakat tidak gagal panen. “Camat Pangururan kita anjurkan tetap memonitor, rekan wartawan juga tolong agar dipantau,” tegas Mangihut.
Akibat perlakuan oknum Kepala Desa Pardugul itu, beberapa warga akan mengadukannya ke pihak berwajib secepatnya, karena dinilai tidak memperhatikan keluhan masyarakat petani. (robin)