mimbarumum.co id – Festival Film Medan (FFM) berakhir, sejumlah pemenang pun berhasil diperoleh. Untuk Film Pendek Fiksi diraih film Bekah Buluh karya Sutradara Faisal. Untuk Film Dokumenter diraih film Seluk Erpangir Ku Lau gubahan dutradarai Muhammad Andre Permana.
Untuk film Animasi direbut film Not My Sins gubahan sutradara Ramdhani. Untuk Casting Call diraih Ahmad Rawi Juara 1; Aisyah Lubis Juara 2 dan Muhammad Haikal Pratama Juara 3.
Sementata Shella Anggiat Putri pemenang Harapan 1; Najwa putri Ketaren Harapan 2 dan Rendi arfansyah Rangkuti Harapan 3.
Sedangkan Juri memfavoritkan Chelsea anggelina Sihite (Favorit anak); Kenzie Tambunan (Favorit Anak); Karen honey Jesica (Remaja) dan Bikram yash Bhullar (Dewasa)
Untuk Pitching Call berhasil diraih Muhammad Boy Farhan dengan judul Suara Alam (Film Pendek Fiksi) dan Guru Fanani dengan judul Mak..e..o Mak.. (Film Pendek Fiksi).
Dari FFM semakin jelas kalau film terbukti sebagai kekuatan pendorong ekonomi kreatif, film bukan hanya tentang layar lebar, tetapi juga tentang investasi dalam kreativitas, inovasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Dengan memahami potensi besar film sebagai alat untuk menyebarkan nilai-nilai positif, kita dapat memanfaatkan keajaiban film sebagai motor penggerak untuk perubahan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Film memiliki daya tarik universal yang dapat merambah batas-batas budaya dan bahasa. Karya film yang berkualitas tinggi mampu menjadi duta budaya yang membawa pesan positif suatu negara ke panggung internasional.
“Inilah yang menjadikan alasan kami dengan mengangkat tema “cross culture” karena kota Medan yang memiliki multi etnis dan bisa menciptakan peluang untuk memperluas pasar ekonomi kreatif, meningkatkan pariwisata, dan memperkaya pertukaran budaya,” ujar Direktor FFM Andi Hutagalung menjawab MIMBAR Senin (27/11/23).
“Kami sangat bersyukur Medan Film Festival (MFF) 2023 yang pertama ini bisa terlaksana dengan kerja-kerja baik dari misi yang sama untuk terciptanya regulasi menjadikan kota Medan sebagai kota Film di Indonesia dan membuka ruang bertemu para filmmaker kepada penontonnya dan mewakili harapan kami, bahwa energi kreatif di Kota Medan bisa mengisi ruang imajinasi dan realita bersama dalam skala internasional nantinya,” sambung Andi.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Wali Kota Medan, Bapak Muhammad Bobby Afif Nasution, SE., MM, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Ahmad Mahendra, S.Sos dan Kepada Dinas Pariwisata Medan, Bapak Yuda Pratiwi Setiawan, S.STP, M.SP, sebagai pengelola anggaran kegiatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Sumatera Utara atas kepercayaan terhadap aspirasi dan visi kami yang tertuang dalam festival ini. Terhaturkan pula begitu besarnya rasa terima kasih kami pada Ketua Badan Perfilman Indonesia, Bapak Gunawan Paggaru, Medan Film Lab, Tim Kerja dan relawan MFF 2023, Komunitas Film Sumatera Utara, Rangkai.Id, Konsulat Amerikat Serikat di Medan, Yayasan AF Medan, aktor dan aktris film nasional; Teuku Rifnu Wikana, Atiqah Hasiolan, Prisia Nasution, Iedil Dzuhrie Alaudin, Sutradara Charles Gozali (Qodrat), Aktor Film Malaysia; Chew Lin Wah, Febian Loo (Rain Town) dan produser film dari Malaysia Andy S (Poochandi), Tokoh-tokoh seni lintas budaya Sumatera Utara, Festival Partners; Jakarta World Cinema Week, Aceh Film Festival, Kenduri Serumpun Melayu Film Festival, Denpasar Docs Film Festival, Balikpapan Film Festival dan Flobamora Film Festival, Lake Toba Film Festival, Jakarta Film Week & Festival Sinema Prancis, Media Partners, Filmmakers; Malaysia, Amerika Serikat, Prancis, Belgia, Sumatera Utara, Padang Panjang, Aceh, Jambi, Balikpapan, Bali, Kupang, Jakarta, Jawa, begitu juga dengan semua pendukung acara dan tentu saja kepada seluruh penonton dan segenap masyarakat Sumatera Utara yang hadir menjadi bagian integral dari perjalanan MFF 2023 ini,” pungkasnya.
Dia juga menjelaskan kalau hasil kurasi festival programer Medan Film Festival 2023 dr. Daniel Irawan berhasil menayangkan dan menghadirkan 30 Film dari enam negara selama dua hari dari tanggal 25-26 November 2023, dengan peserta kompetisi film pendek (fiksi, dokumenter, animasi) 47 judul film, peserta casting call 110 orang dan peserta pitching call tiga proposal, empat rangkaian talkshow dalam ekosistem perfilman.
“Kami yang berkumpul di Medan Film Lab mendukung Pemerintahan Kota Medan untuk bisa mewujudkan kembali ekosistem perfilman yang telah lama mati suri hidup kembali dari hulu hingga hilirnya,” harap Daniel.
Reporter: Rizanul Arifin