Bedah Buku Mendidik Anak Tanpa Kasar di Launching YKAPI

Berita Terkait

Medan.top – Mendidik anak kini gampang-gampang susah. Lantaran banyak perbedaan mendidik anak zaman dulu dengan sekarang. Alasan inilah membuat Muhammad Syafi’i Saragih, menuliskan buku berjudul Mendidik Anak Tanpa Kasar.

 

Latar pembuatan buku karena penulis seringkali mendengar kata ‘bodoh’ terucap para guru dan orangtua kepada anak. Terutama ketika melihat anaknya dianggap tidak tahu banyak hal.

 

- Advertisement -

“Banyaknya kasus kekerasan anak yang terjadi di rumah dan sekolah. Membuat saya semakin kuat untuk menulis buku ini,” ucapnya di acara bedah buku dan launching Yayasan LKesejahteraan Anak Pesisir Indonesia (YKAPI) secara daring, Sabtu (10/4/2021).

 

Sebelumnya, membuka kegiatan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumut, Nurlela mengapresiasi peluncuran buku ini. Ia berharap buku Mendidik Anak Tanpa Kekerasan ini, bisa menjadi panduan bersama dalam mengasuh dan mendidik anak. Nurlela pun turut mengapresiasi launching YKAPI.

 

“Saya sangat apresiasi launching YKAPI. Sebab dengan adanya YKAPI ini kita sama-sama membantu penyelesaian permasalahan anak maupun perempuan. Sehingga menjadi senjata kita dalam membantu permasalahan anak, terutama di pesisir,” tukasnya.

 

Pembina YPAKI, Eriansyah mengatakan kegiatan ini menjadi momen bagi semua pengurus YKAPI melaksanakan kontribusi di aspek anak dan perempuan.

 

“Ini juga satu misi bagi kami dewan pembina. Bagaimana melihat di sekitar kita, agar bisa terlihat begitu banyak masalah. Walau yang terjadi tidak bisa diselesaikan semua. Tapi paling tidak kehadiran kita dapat mengurangi masalah,” terang dia.

 

Jangan Sering Sebut Anak ‘Bodoh’

 

Membedah buku, Psikolog Irna Minauli mengungkapkan terjadinya kekasaran orangtua biasa ada. Misalnya dia marah dengan suami atau pekerjaannya diluar. Sehingga dia meluapkan kekesalannya kepada anak.

 

“Selain itu anak juga jangan dimanjakan. Ini juga termasuk kekerasan, yakni tanpa sengaja memasung kreativitasnya. Anak yang sering disebut bodoh juga akan menjadi cap hingga dia besar. Ini sangat berbahaya untuk masa depannya,” ucap Direktur Minauli Consulting ini.

 

Sementara Ketua Dewan Pengawas YKAPI, Rustam Pakpahan menuturkan mendidik anak terutama di masa pandemi memang sulit. Karenanya, dia mengapresiasi buku ini. “Karena pak Safii menuliskannya dengan hati yang lembut. Banyak orangtua yang galau dalam membangun karakter anak. Sehingga buku ini sangat bagus sekali untuk membuat orangtua tidak kasar dalam mendidik anak,” tuturnya.

 

Direktur YKAPI, Lukman mengucapkan terima kasih pada semua yang telah mendukung launching YKAPI. Ia berharap ke depan, lembaga, pemerintah maupun swasta dapat mendukung dan memberikan motivasi. Sehingga dapat membantu mensejahterakan anak di pesisir.

 

“Dengan adanya yayasan ini, kami berharap semua pihak mau membantu persoalan dan permasalahan yang terkait anak anak di pesisir. Terima kasih semua pihak yang mau membantu acara launching YKAPI,” pungkasnya.

Reporter : Siti Murni

Editor : Siti Murni

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

15 Program Studi di USU Raih Akreditasi Internasional

mimbarumum.co.id - Menunjang World Class University (WCU), Universitas Sumatera Utara (USU) telah berhasil menjadikan 15 program studi terakreditasi internasional. Kepastian...