mimbarumum.co.id – Politik uang merupakan salah satu ancaman terbesar bagi demokrasi. Praktik ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak integritas pemilu.Â
Untuk mencegah hal tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara mengajak masyarakat, terutama pemuda dan mahasiswa, untuk ikut mengawasi jalannya Pilkada.
“Kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan Pilkada yang bersih,” ujar Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Bawaslu Sumatera Utara, Saut Boangmanalu, Selasa (1/10/2024).
Kata dia, dalam sebuah forum diskusi di Tapanuli Utara, Bawaslu mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa dan pemuda, untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada.
Mereka diharapkan dapat melaporkan setiap dugaan pelanggaran, seperti politik uang, isu SARA, dan netralitas ASN.
“Mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawasi pemilu,” ujar seorang akademisi dari IAKN DR Junjungan Simorangkir.
“Mereka dapat melakukan riset dan kajian untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran dan memberikan rekomendasi kepada Bawaslu.”
Sementara itu, perwakilan dari organisasi kepemudaan juga menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pengawasan Pilkada.
“Pemilu adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Psalmen Padang, Ketua DPC GMNI Tapanuli Utara. “Kita harus memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar dipilih oleh rakyat.”
Bawaslu juga akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah politik uang, seperti meningkatkan pengawasan, sosialisasi kepada masyarakat, dan membangun jaringan informasi.
Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan Pilkada dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Mari kita bersama-sama mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas.
Reporter : Siti Amelia