Bambang Pardede Dicopot, Pertanda Proyek MYC Rp2,7 T Pemprov Sumut Bermasalah

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Sejak awal proyek Multiyears Rp2,7 triliun pembangunan jalan dan jembatan, sudah menuai banyak protes dan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat.

Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut) bahkan sudah melakukan gugatan atas dugaan pelanggaran administrasi pemerintahan atas persetujuan penggunaan APBD selama 3 tahun anggaran berturut-turut.

“Ya, kita konsisten menjaga uang rakyat agar tidak sia-sia atau tidak dikorupsi dengan sistematis, seakan dipergunakan membantu rakyat namun fakta di dalamnya ada yang dipergunakan untuk memperkaya oknum atau kelompok tertentu. Sehingga PSI Sumut beberapa waktu yang lalu menyampaikan gugatan secara resmi ke PTUN atas banyaknya dugaan pelanggaran administrasi pemerintahan atas persetujuan penggunaan APBD untuk proyek Multiyears tersebut,” kata HM Nezar Djoeli, Ketua PSI Sumut kepada wartawan di Medan, Sabtu (20/5/2023).

Dalam keterangannya, HM Nezar Djoeli mengatakan, sejak gugatan dilakukan oleh PSI Sumut ke PTUN, maka sejak itu cukup banyak elemen masyarakat ikut berpartisipasi mengawasi jalannya proyek multiyears Rp2,7 triliun pemerintah provinsi Sumatera Utara yang katanya sebagai proyek “hebat” Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara sepanjang sejarah Sumut.

- Advertisement -

“Wah, awal dulu semua perangkat Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara ini menyanjung tanpa habis-habisnya kalau proyek Multiyears Rp2,7 T ini sebagai proyek “hebat” Edy Rahmayadi sebagai Gubsu sepanjang sejarah Sumut. Tapi sekarang apa yang terjadi? Coba dilihat dengan hati nurani yang bersih, lihat dong fakta-faktanya. Pertama, target pencapaian proyek multiyears ini sampai berita ini saya sampaikan tidak pernah tercapai sesuai komitmen mereka. Kedua, sempat tarik ulur soal putus kontrak. Ketiga, dilaporkan elemen masyarakat lainnya ke KPK. Keempat, PSI Sumut juga melaporkan ke BPK RI agar dilakukan audit investigasi segera. Kelima, ya ini, Bambang Pardede sebagai kadis dicopot Gubsu,” urai HM Nezar Djoeli.

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 2014-2019 ini juga mengingatkan kepada Gubernur Edy Rahmayadi, agar tidak arogan dalam memimpin Sumut ini. Apalagi menurutnya, banyak opini yang berkembang, bahwa sejauh ini Bambang Pardede sebagai Kadis BMBK cukup loyal dengan Edy Rahmayadi dan kelompoknya.

Dengan demikian, peristiwa pencopotan Bambang Pardede sebagai kadis, dapat menjadi titik awal Aparat Penegak Hukum melakukan tindak lanjut penyelidikan atas banyaknya laporan dugaan tindak pidana korupsi di dinas PUPR hasil gabungan Dinas BMBK Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“PSI Sumut mendorong APH dan BPK RI melakukan tugas-tugas negara atas semua dugaan penyimpangan, penyelewengan dan kolusi antara semua pihak, termasuk lembaga Legislatif yang menyetujui proyek-proyek pada APBD.

Reporter : Jafar Sidik

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Hendry Ch Bangun Pastikan Polisi Sedang Lakukan Penyidikan Atas Kasus Kepengurusan PWI KLB

mimbarumum.co.id - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Hendry Ch Bangun menyebutjan tentang perkembangan proses hukum yang...