mimbarumum.co.id – Balai Bahasa Sumatra Utara (BBSU) bertemu dengan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani untuk menyatukan visi guna menyuarakan misi Seminar Nasional “Bahasa dan Sepeda Bangsa”, kemarin.
Kepala BBSU Dr. Maryanto, M.Hum kepada Bupati Tapteng menjelaskan latar belakang seminar nasional “Bahasa dan Sepeda Bangsa”.
Menurut Maryanto dalam siaran persnya diterima mimbarumum.co.id, Minggu (9/2/2020) seminar dimaksudkan untuk membongkar cikal-bakal bahasa Indonesia. Stigma selama ini, cikal-bakal bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau.
Baca Juga : BBSU akan Tetapkan Barus Tapteng Awal Lahirnya Bahasa Indonesia
“Berdasarkan data arkeologis kebahasaan dan kesastraan yang kami temukan, justru bahasa Melayu Sumatra Utara yang menjadi cikal-bakal bahasa Indonesia,” sebut Maryanto.
Data tersebut didukung bukti arkeologis perdagangan terbuka di pelabuhan Barus pada Abad Sebelum Masehi dan masuknya Islam pertama kali ke Indonesia pada abad VII dengan adanya sejumlah makam kuno Persia, Arab, dan Gujarat di Barus.
“Kalau kita bersepakat Melayu adalah Islam, maka Barus yang Nol Kilometer Peradaban Islam Indonesia tempat bermula budaya Melayu Indonesia adalah cikal-bakal bahasa Indonesia, bukan Riau,” tegas Maryanto.
Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani menyatakan terima kasihnya atas upaya BBSU untuk membongkar kota Barus menjadi subjek seminar nasional
“Bahasa dan Sepeda Bangsa.” Dia pun bersedia menyiapkan pemikiran tentang keberadaan kampung halamannya itu dalam peta kebudayaan Indonesia.
“Kami saat ini memang tengah berbenah membangun Barus sebagai situs budaya penting di Indonesia. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang peduli terhadap Barus, karenanya kami berusaha mempermudah akses sarana dan prasarana pendukung situs tersebut,” ucapnya. (jamal)