mimbarumum.co.id – Masih beroperasinya lokasi judi dadu di Jalan Perjuangan, Desa Sukamandi, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, tepat di belakang Cafe Boy, yang ramai dikunjungi pemain, membuat tokoh masyarakat geram. Polisi pun didesak untuk bertindak menutup lokasi judi tersebut.
Desakan tersebut datang dari Ketua Umum Badan Koordinasi Pemuda Muslim (BAKOPAM), Ibnu Hajar SE, Kamis (17/11/2022). Lebih tegas lagi ia meminta kepada Polres Deliserdang untuk mematuhi instruksi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak, agar seluruh anggotanya bekerja maksimal dalam pemberantasan penyakit masyarakat, terutama perjudian.
“Jika polisi, dalam hal ini Polresta Deliserdang, tidak segera melakukan penggrebekan terhadap lokasi judi tersebut, sama artinya mengangkangi instruksi Kapolri ataupun Kapolri,” ujar mantan Wakil Ketua DPD KNPI Sumut ini.
Pria yang juga pernah menjabat Wakil Ketua NU Medan ini juga menyatakan, “Jangan ada lagi lokasi-lokasi judi yang dibiarkan bebas beroperasi, karena akan berdampak pada perekonomian masyarakat (pemain).”
Seperti diberitakan sebelumnya, lokasi judi yang terletak di belakang Cafe Boy tersebut, diduga dikelola oleh 5 bandar. “Masih buka lokasi judi di belakang Cafe Boy itu, makin ramai pun pemainnya,” ujar Rahman, warga Kota Medan yang baru keluar dari lokasi judi itu, Selasa (15/11) sore.
“Ada lima bandar disana, setiap bandar diberi waktu 2 sampai 3 jam sekali putar. Sistemnya sewa lapak, kalau gak salah Rp 7 juta sewa lapaknya per sekali putar/show,” sambungnya.
Pantauan kru media ini di lokasi, akses masuk ke lokasi penuh penjagaan ketat oleh beberapa pria di pintu pertama melalui portal penjagaan persis di sebelah cafe boy.
Selanjutnya, pengunjung di giring masuk ke dalam bangunan bertembok besar dan tinggi sekitar 2,5 meter berpagar besi dan kendaraan langsung terparkir didalam bangunan mirip gudang tersebut beratapkan seng berwarna merah.
Warga berharap penuh kepada aparat penegak hukum untuk dapat serius membasmi aktivitas perjudian itu.
Reporter : Jafar Sidik
