mimbarumum.co.id – PSMS Medan lagi-lagi mengalami kekalahan. Kali ini tim berjuluk Ayam Kinantan harus takluk atas tuan rumah Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta Selatan. Jumat (3/8/2018).
Tak sampai sepuluh menit PSMS Medan harus ketinggalan 2-0 atas Bhayangkara FC.
Baru memasuki menit ketiga, aksi individu Sani Rizky Fauzi (20) mampu menggetarkan gawan Abdul Rohim (20).
Selang waktu tiga menit Abdul Rohim (20) harus kembali memungut sikulit bundar dari
gawangnya sendiri untuk kedua kalinya, kali ini giliran Paulo Serigio (80) yang memanfaatkan umpan dari Herman Dzumafo (99).
Ketinggalan dua gol cepat dari Bhayangkara FC membuat Ayam Kinantan mendominasi permainan. Banyak peluang emas yang tercipta melalui tendangan Filipe (90) dan sundulan dari Tanidis (83), namun rapatnya pertahanan The Guardian membuat skor tak berubah hingga pluit panjang dibunyikan.
Memasuki babak kedua, PSMS terus menekan tuan rumah. Alhasil pada menit lima puluh tiga Ayam Kinantan mendapatkan hadia penalti akibat handsbol Dany Syahputra (33) yang berada di kotak terlarang.
Sayang seribu sayang Reinaldo Lobo (4) yang menjadi eksekutor gagal membobol gawan
Wahyu Tri (1). Terus menekan, gol yang ditunggu-tunggu pendukung PSMS Medan akhirnya tercipta.
Pada menit tujuh puluh tujuh bola liar hasil sepakan Shohei Matsunaga (78) mampu dimanfaatkan Rahmat Hidayat (99). Skor sementara 2-1 untuk kemenangan Bhayangkara FC.Rahmay Hidayat (99) yang berhasil memperkecil keunggulan, membuat anak-anak Medan semakin bersemangat.
PSMS Medan yang dikomandoi Legimin Raharjo (24) terus menggempur pertahan The Guardian.
Keasikan menyerang, Ayam Kinantan kembali harus kebobolan. Kali ini melalui serang balik, Herman Dzumafo (99) yang berhasil melewati Tanidis (83) mengirim umpan datar ke kota pinalti dan mampu dieksekusi dengan baik oleh Vendry Mofu (77).
Hingga waktu dua kali empat puluh lima menit skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah.
Dengan kemenangan ini membuat Bhayangkara FC naik ke peringkat lima dengan dua puluh sembilan poin. Sedangkan PSMS Medan makin terpuruk di dasar kelasmen dengan delapan belas poin. (fikri)