Selasa, Juli 9, 2024

Aremania Tolak Hasil Rekonstruksi Kanjuruhan

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Massa suporter Arema FC atau Aremania kembali menggelar aksi turun ke jalan mendesak pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan, Malang, Kamis (27/10/2022).

Demo itu digelar dengan longmars dari alun-alun hingga depan gedung Balai Kota Malang. Ini adalah kali kedua Aremania turun ke jalan mendesak pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 135 orang itu.

Dalam demo hari ini, berbeda dengan sebelumnya dengan aksi diam, massa Aremania membawa sembilan tuntutan untuk mencari keadilan atas Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya menolak hasil rekonstruksi yang dilakukan kepolisian di lapangan Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.

Ratusan Aremania terlihat kompak berbusana hitam dan membawa sejumlah atribut. Selain poster dan spanduk, mereka juga membawa keranda dan tiga boneka jenazah bertuliskan angka 135, melambangkan jumlah korban jiwa Tragedi Kanjuruhan sejauh ini.

“Lailahaillallah Muhammadarrasulullah,” demikian suara yang keluar dari mulut mereka sembari membawa miniatur jenazah dan keranda mayat.

Salah satu orator kemudian membacakan sembilan poin tuntutan yang diikuti ratusan Aremania lain yang turun dalam aksi tersebut.

“Aremania dalam aksi kedua ini menuntut kepada pihak-pihak yang harus bertanggungjawab dalam tragedi ini,” ucap orator itu.

Pertama, mereka menuntut aparat kepolisian serta penegak hukum menindak enam tersangka untuk diproses hukum seadil-adilnya. Dan menuntut penambahan pasal 338 KUHP bahkan 340 KUHP dari yang sebelumnya disangkakan oleh penyidik pasal 359 KUHP.

Kedua, Aremania menuntut pertanggungjawaban moral seluruh jajaran PSSI mundur dari jabatan saat ini. PSSI harus merevisi regulasi keselamatan dan keamanan penyelenggaraan liga di Indonesia sesuai dengan statuta FIFA. Dan juga merevolusi menyeluruh terhadap sepak bola nasional

Mereka juga menuntut pihak pemegang hak siar (broadcaster) liga untuk mengganti jam pertandingan di malam hari, terutama saat laga riskan.

“Ketiga, meminta aparat kepolisian dapat segera menyelidiki, mengadili dan merilis siapa saja eksekutor penembak gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan,” ucapnya

Empat, menuntut transparansi aparat kepolisian terkait hasil sidang etik eksekutor penembak gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan, jika terbukti ada pelanggaran maka harus dipidana.

“Lima, menolak rekonstruksi yang dilakukan oleh Polda Jatim yang menyebutkan bahwa tembakan tidak diarahkan ke arah tribun. Karena sesuai bukti video dan foto yang beredar, memang benar adanya penembakan gas air mata ke arah tribun. Dan harus dilakukan rekonstruksi ulang sesuai dengan fakta di lapangan,” ucap orator.

Di poin lima, mereka juga menuntut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis kandungan zat dalam gas air mata yang telah expired yang digunakan dalam Tragedi Kanjuruhan.

Enam, menuntut Manajemen Arema FC harus turut andil mengawal proses usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Selaras dengan perjuangan Aremania yang menuntut keadilan.

“Tujuh, menuntut Pemerintah bersinergi dengan Komnas HAM dan menetapkan bahwa para tersangka melakukan kejahatan genosida,” kata mereka.

Delapan, mengutuk segala bentuk intimidasi dari pihak manapun terhadap para saksi dan korban tragedi Kanjuruhan. Sembilan, meminta Tiga Kepala Daerah dan DPRD seluruh Malang Raya turut andil mengawal tragedi Kanjuruhan bersama Aremania hingga tuntas.

Selanjutnya, orator menyebut mereka tidak melindungi siapapun termasuk jika ada Aremania yang terlibat pelanggaran hukum saat kejadian. Akan tetapi, jika tidak ditemukan fakta hukum atau keterlibatan, maka Aremania siap mengawal proses pembelaan.

“Aremania tidak melindungi siapapun, meskipun ada Aremania. Intinya kami tidak melindungi siapapun. Kami minta kawan-kawan Aremania jika diproses hukum harus sesuai dengan pasal berlaku, tidak boleh brutal,” ungkap orator tersebut di depan ratusan Aremania.

Di akhir pembacaan tuntutan, orator meminta agar tuntutan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan ini juga digaungkan seluruh suporter di Indonesia.

Teken Surat Tuntutan Aremania

Massa Aremania, kemudian ditemui Wali Kota Malang Sutiaji. Dia menerimanya dengan menandatangani surat sembilan tuntutan itu.

“Tugas kami meneruskan dan tetap semuanya tiga kepala daerah saya kira yakin mengawal. Jangankan itu ratusan nyawa, satu nyawa pun harus dijamin,” kata Sutiaji dihadapan ratusan Aremania.

Sutiaji pun berjanji setelah menandatangani akan meneruskan poin-poin tuntutan tersebut kepada pihak yang dituntut oleh Aremania.

“Kami kawal, kami tandatangan dan kami teruskan kepada pihak yang dituntut. Kepada polisi, tentu nanti kepada Kapolri, PSSI dan FIFA lalu para sponsorship,” katanya.

Sumber : cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Mengalir dari Tokoh Masyarakat kepada Zaki Hamdani untuk Maju di Pilkada Deli Serdang

mimbarumum.co.id - Dukungan terus mengalir kepada Zaki Hamdani untuk maju di Pilkada Deli Serdang pada November mendatang. Kali ini...

Baca Artikel lainya