mimbarumum.co.id – Puluhan tahun mesin pompa air 30 PK dilengkapi dengan penanaman pipa yang didanai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tidak berfungsi, selanjutnya dianggarkan kembali Rp. 143 juta dari dana desa untuk penanaman pipa.
Akibat penggunaan dana desa di Pardugul yang diprogramkan Presiden Jokowi untuk kemakmuran masyarakat desa tidak tepat sasaran, pegiat antikorupsi melaporkannya ke Tipikor Polres Samosir.
Pasca dilaporkan ke pihak kepolisian, saat ini kasus dugaan korupsi uang rakyat itu telah sampai pada tahap penghitungan kerugian negara di Inspektorat oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Baca Juga : Syukuran HUT ke-74 Megawati, PDIP Medan Tanam Seribu Pohon
“Sudah disampaikan Tipikor ke Inspektorat Samosir, kita akan turun ke lapangan, tentu ada yang melaporkan,” sebut Inspektur Pemkab Samosir, Gomgom Naibaho kepada mimbarumum.co.id, Sabtu (23/1/2021) di Pangururan.
Menurutnya, apabila kasus dugaan korupsi telah disampaikan pihak Tipikor ke Inspektorat, selanjutnya APIP akan menghitung kerugian negara.
Sementara pihak Tipikor, Aiptu Martin Aritonang mengatakan, bahwa kasus dugaan korupsi penanaman pipa di Desa Pardugul itu telah disampaikan ke Inspektorat Samosir pada Desember 2020 lalu.
Untuk diketahui, para petani seyogianya bisa bertanam padi dua kali setahun, kalau pompa itu berfungsi. Tapi sampai sekarang tidak berfungsi alias mubajir, padahal sudah dua kali ditanam pipa.
Pompa air yang dilengkapi dengan penanaman pipa itu awalnya dikerjakan melalui PNPM Mandiri tahun 2008 lalu dan pada 2016 digunakan Rp. 143 juta lagi.
Reporter : Robin Nainggolan
Editor : Dody Ferdy