Rabu, Juli 3, 2024

Anggaran 300 Miliar, Pembangunan Madya Atletik – Martial Arts Dimulai

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi memulai pembangunan Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts sebagai venue yang digunakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama, di Kawasan Sumut sport center Desa Sena Batangkuis, Deli Serdang, Jumat (31/3/2023).

Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Sumtu Edy Rahmayadi didampingi bupati/ walikota, KONI pusat dan provinsi, Forkopimda, pengurus cabor, para ulama dan tokoh agama serta pemuda.

Gubsu Edy Rahmayadi, mengatakan pembangunan Stadion madya dan Martial Arts untuk mempercepat persiapan Sumut sebagai tuan rumah PON ke -21 bersama Aceh.

Hal ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah provinsi demi suksesnya pelaksanaan ajang multi event olahraga empat tahunan tersebut di Sumut.

“Sport center ini disiapin untuk jangka pendek adalah September 2024 ada PON ke 21. Jangka panjangnya, ada 16 juta penduduk kita punya potensi untuk olahragawan kita, kita harus fasilitasi. Tanggung jawab saya sebagai gubernur harus persiapkan sarana dan prasarana olahraga,” jelasnya.

Diakui Edy, harusnya pembangunan venue tersebut sudah direncanakan pada Agustus 2019. Hanya saja, karena dikemudian hari ada tersandung masalah hokum, sehingga baru saat ini bisa dimulai. Namun, Edy memastikan selain kedua venue tersebut,a akan ada lagi pembangunan venue lain untuk persiapan PON. Diantaranya Stadion Utama pada Juli dan GOR bulutangkis dan voli Indoor mulai Juni.

“Kegiatan bersifat rumah sakit ini sedang KSO, ini semua sedang dibicarakan. Ada Rumah sakit, ada hotel, dan shopping center berupa mall dan tempat pariwisata anak – anak serta dewasa.  Ada investor yang ingin membangun di atas lahan 300 hektar ini,” kata Gubsu.

Mantan ketua umum PSSI ini meminta kepada kontraktor agar pembangunan venue tersebut rampung hingga desember 2023. Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik menghabiskan anggaran mencapai Rp 300 miliar.

“Tidak ada, silahkan mau dilaporkan ke tuhan pun tidak ada masalah. Pastinya tanah ini adalah tanah halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai ini yang dua. Ada empat, Desember selesai dia. Itu urusan masyarakatnya, kalau sudah diganti rugi pasti mengaku belum pernah diganti rugi,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua KONI Pusat Suwarno memastikan baik Sumut dan Aceh sebagai tuan rumah akan mendapat bantuan pembangunan Stadion utama untuk nantinya sebagai kegiatan opening dan closing ceremony PON. Bahkan, hal ini akan dipertegas kembali dalam rapat terbatas dengan presiden Joko Widodo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Ini kan masih dalam proses ya, yang lalu sempat dibicarakan keinginan standarnya seperti Stadion Manahan. Kita tidak tahu seberapa ada dinamika,  dari dulu kita ada bicara dengan kementerian PMK. Sekretaris kabinet, ingin mendorong di tingkat ratas presiden,” jelas Suwarno.

Terkait adanya desakan sejumlah pihak agar PON dibatalkan dilaksanakan di Sumut, Suwarno memastikan PON tetap dilaksanakan pada 8 September 2024 dan sudah menjadi keputusan bulat dari pemerintah pusat.

“Kalau tunda tidak, karena dari Ratas yang lalu bapak presiden menghendaki pelaksanaan PON dilaksanakan 2024 dan dibuka pada 8 September,” ujarnya.

Selain itu Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disedikan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan Wushu.

“Hari ini, kita berdiri di lahan 300 hektar yang sudah kita bebaskan dan bersertifikat hak pakai, dan hari ini sedang di proses hak pengelolaan lahan. Sudah proses di BPN, dan semua ada prosesnya,” bilangnya.

Terkait adanya isu yang berkembang bahwa pembangunan sejumlah venue, lokasi pariwisata, dan kepentingan komersil di lahan seluas 300 hektar untuk kepentingan sepihak, namun Baharuddin menegaskan nantinya justru akan dimanfaatkan untuk masyarakat umum. Karena dalam jangka panjang akan dibangun rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan serta rekreasi.

“Bahwa ini bukan untuk kantor gubernur, bukan untuk kantor bupati, tapi ini adalah untuk fasilitas umum anak – anak muda, anak – anak yang punya talenta menjadi atlet kebanggaan Sumut di tingkat nasional maupun internasional. Maka, semua venue ini berstandart internasional,” tegas Baharuddin.

Seperti diketahui, Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 bersama Aceh tengah mempersiapkan sejumlah venue cabor, baik pembangunan baru maupun renovasi. Sejumlah GOR yang bakal direnovasi untuk persiapan PON, antara lain Gedung Bowling, futsal, kolam renang, GOR Veteran, Stadion Mini pancing, hingga Gedung Serbaguna Pemprovsu.

Reporter : Jepri Zebua

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ungkap Kebakaran di Karo, Polisi Dirikan Posko Pengaduan

mimbarumum.co.id - Polda Sumut bersama Polres Tanah Karo mendirikan posko pengaduan untuk mengungkap penyebab kebakaran yang menewaskan empat orang...

Baca Artikel lainya