mimbarumum.co.id – Alumni Golkar Institute, Gandy Panigoro mengingatkan kepada seluruh Kader Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) di Sumatera Utara, untuk tetap solid dan tenang dalam menyikapi ketidakhadiran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Saya mengajak seluruh Kader dan Simpatisan Ormas MKGR yang kecewa di Sumatera Utara kiranya tetap tenang, dan harus selalu patuh dan menjaga kondusifitas atas ketidakhadiran Bapak Ketum Airlangga Hartarto di acara silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Medan, Jumat (8/7/2022),” kata Gandy Panigoro dalam siaran persnya di Medan, Selasa (12/7/2022).
Gandy Panigoro mengakui semua pasti kecewa dan berharap ingin bertemu dan bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. “Namun kekecewaan tersebut jangan sampai terulang kembali. Kita tahu kader sudah berkorban tenaga dan materiilnya untuk menyambut ketua umum disini, terutama dari kawan kawan yang diluar daerah Medan,”kata Gandy Panigoro.
“Kami harap ini jadi perhatian khusus dari Pimpinan Pusat untuk kedepannya jangan sampai kader-kader yang sudah menyiapkan waktu tenaga dan materinya dikecewakan kembali,” imbuhnya.
Dia menyatakan, kader Ormas MKGR boleh kecewa tapi jangan kecewa berlebihan. “Karena kita tahu bapak Airlangga sendiri adalah Menko Perekonomian, sehingga tentu beliau juga bekerja untuk rakyat..Saya rasa beliau pun ingin hadir tapi dalam kondisi tertentu tugas negara tidak bisa ditinggalkan,”katanya.
“Untuk itu ingat pesan Ayahanda kita bapak H. Wagirin Arman di GOR kemarin, dimana beliau mengingatkan kepada kita semua untuk tetap tenang dan harus senantiasa patuh, tabiq terhadap partai. Jangan ada hal-hal atau statement yang merugikan partai karena ketidakhadiran ketua umum,” kata Gandhy yang juga ketua DPC Ormas MKGR Deliserdang.
Perlu diketahui Institut Golkar adalah Sekolah Pemerintah dan Kebijakan Publik, yang didirikan oleh Partai Golkar, yakni bertujuan mencetak kader-kader Partai Golkar yang memiliki kepemimpinan yang transformatif disertai kompetensi manajemen dalam mengelola lembaga-lembaga publik, terutama lembaga pemerintahan.
Reporter : Jamaluddin