mimbarumum.co.id – Ratusan Mahasiswa Aliansi Bagian Tapanuli Selatan turut melakukan demo. Rabu (22/5/19) mahasiswa itu menggeruduk Kantor DPRD Kota Padangsidimpuan untuk menuntut keadilan.
Rony Yacup Azhari selaku Koodinator Aksi dalam orasinya menuntut adanya keadilan mengingat sudah ada rekan-rekannya sesama mahasiswa yang meninggal dunia saat melakukan aksi di Jakarta.
Selain ada korban jiwa, katanya banyak diantara rekan-rekannya juga mengalami perlakuan yang tidak seharusnya. Mereka terkena gas air mata yang dilemparkan aparat keamanan.
“Aliansi Mahasiswa Bagian Tapanuli Selatan, kontestasi Politik Tahun 2019 yang menumbuhkan benih desintegrasi dan meninggalkan misteri. Sudah jelas menjadi ancaman. Belum lagi banyaknya kasus HAM yang belum terselesaikan menjadi tanya besar bagi kita bersama,” ucapnya.
Dalam aksi yang dilakukan di depan Gedung DPRD Kota Padangsidempuan, aliansi mahasiswa peduli demokrasi itu menyatakan sejumlah tuntutannya.
Antara lain :
1. Investigasi kasus meninggalnya. kurang lebih 700 penyelenggara pemilu.
2. Selesaikan sangkate pemilu secara konsititusional dan seadil adilnya dan terbuka.
3. Hentikan pembukaman demokrasi.
4. Evaluasi sistem pemilu serentak 2019
5. Tolak proyek obor china.
6. Tegakkan supremasi hukum pro rakyat.
Massa mahasiswa itu melanjutkan aksinya menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padangsidempuan dan dilanjutkan ke Kantor Bawaslu Kota Padangsidimpuan.
Aksi damai itu dikawal sejumlah aparat kepolisian setempat. (zal)