Alasan Tolak Timnas Israel dari Perspektif Konstitusi Negara dan Sejarah Yahudi di Nusantara, Senator Nuh : Kita Tidak Tolak Piala Dunia

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia memantik pro dan kontra. 

Ada yang mensyukuri karena langkah FIFA mengalihkan gelaran tersebut ke negara lain berarti menjadi kegagalan tim Israel masuk ke Indonesia.

Sebaliknya ada yang menyebut kegiatan yang di dalamnya ada timnas Israel hanyalah sebuah event olahraga yang tidak ada kaitannya dengan aktifitas politik.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Muhammad Nuh menginisiasi diskusi publik terkait hal itu dari perspektif Konstitusi Negara dan sejarah Yahudi di Nusantara pada Minggu (2/3/23) di kantor DPD RI Sumut Jalan Gajahmada Medan.

- Advertisement -

Tampil sebagai pembicara Yusrin Nadzif, SH, M.Hum selaku Pakar Hukum Tata Negara dan Artawijaya seorang penulis buku Jaringan Yahudi di Nusatara.

“Saya sengaja menggelar diskusi publik ini untuk menyikapi berbagai macam penolakan dan gejolak tentang tim sepakbola Israel, ” kata M. Nuh mengawali diskusi yang dihadiri sejumlah elemen masyarakat Sumatra Utara.

Senator ini mengatakan sesungguhnya yang harus digaris bawahi adalah fokus terhadap penolakan itu adalah semata pada kehadiran timnas Israel, bukan penolakan piala dunianya.

“Karena secara konstitusi kita tidak boleh menerima bangsa penjajah datang ke teritorial Indonesia, ” papar senator asal Sumut ini.

Tidak Bertentangan

Pakar Hukum Tata Negara Yusrin Nadzif, SH, M.Hum dalam diskusi itu menyebut bahwa penolakan terhadap timnas Israel tidak bertentangan dengan konstitusi negeri ini.

Justru hal itu sangat sesuai karena Pembukaan UUD”45 yang secara jelas menyatakan bahwa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, sementara Israel adalah nyata sebagai negara penjajah.

Dia juga menyayangkan sebagian orang yang mencibir aksi penolakan itu dengan menuding membawa bawa isu agama dalam perhelatan sepakbola.

“Padahal kebebasan berpendapat di lindungi oleh konstitusi. Dan nilai nilai Islam tidak pernah bertentangan dengan konstitusi,” papar Dosen Tata Negara USU ini.

Presiden Soekarno Ikut Menolak

Sementara itu Artawijaya yang merupakan penulis buku Jaringan Yahudi di Nusantara memaparkan tentang aksi penolakan timnas Sepakbola Israel sudah dilakukan sejak tahun 1963.

“Ketika itu timnas Indonesia menolak melawan timnas sepakbola Israel pada kualifikasi piala Dunia,” paparnya.

Penolakan itu, katanya langsung dilakukan oleh Presiden Soekarno, menteri olahraga dan ketua PSSI pada massa itu.

“Jadi penolakan timnas Israel bukan baru kali ini saja, seperti yang banyak beredar dimedsos jelasnya.

Artawijaya juga mengingatkan Persoalan palestina bukan soal perebutan wilayah tapi soal akidah, soal mempertahankan masjidil Aqso dari rongrongan Zionis Israel.

Chandra salah seorang peserta diskusi bertajuk Penolakan Timbas Israel dari Perspektif Konstitusi Negara dan Sejarah Yahudi di Nusantara mengapresiasi kegiatan tersebut.

Dia yang mengaku praktisi hukum sekaligus pecinta sepakbola di tanah air merasa bersyukur dengan langkah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.

Menurutnya kasus Kanjuruhan yang menewaskan banyak suporter dan penanganan kasus yang seadanya menjadi pertanda penanganan kasus hak asasi manusia di Indonesia masih buruk.

“Mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan FIF (membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah),” ucapnya.

Reporter : Ngatirin/rel

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Dapur Restoran Kawasan Medan Baru Terbakar, Ini Penjelasan Camat

mimbarumum.co.id - Dapur restoran milik PT Surya Mahkota Kencana yang terletak di Jalan Iskandar Muda Nomor 7/ Jalan Sultan...