mimbarumum.co.id – Nama Hairul Anas Suaidi, seorang sarjana teknik lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) belakangan menyita perhatian publik. Pria asal Madura itu muncul sebagai salah satu yang memaparkan dugaan kecurangan pemilu dalam simposium yang digelar Tim Prabowo-Sandi beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Hairul memaparkan secara gamblang berbagai permasalahan sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satu yang menyita perhatian adalah Robot Pemantau Situng KPU yang diciptakannya.
Menurut Hairul, robot ciptaannya itu melakukan monitoring terhadap tampilan Situng KPU menit demi menit. Alhasil, sistem tersebut saat ini menyimpan bukti-bukti semua halaman KPU dari waktu ke waktu.
“Screen monitoring, inilah robot yang saya ciptakan. Ini adalah layar KPU yang saya potret dari menit ke menit. Mulai dari halaman nasional sampai halaman TPS,” ujarnya kala itu, di hadapan Prabowo dan Sandiaga Uno serta seluruh hadirin.
Tak hanya itu, Hairul juga menyebut dirinya tidak rela suara Paslon 02 Prabowo-Sandi dicuri.
Namun kabar kurang mengenakkan datang dari Hairul. Melalui unggahannya di Facebook, ia mengaku ditimpa musibah yaitu akun WhatsApp pribadinya diretas orang tak dikenal.
“WhatsApp saya 0818432110 di-hack. Tolong keluarkan nomor dari semua group,” tulisnya, Kamis (16/5).
Tak hanya WhatsApp, Hairul mengaku pihak tak dikenal juga berusaha meretas akun Telegram-nya.
“Parah, Telegram tadi mereka gagal. WhatsApp berhasil,” tulisnya di papan komentar statusnya tersebut, seraya menduga peretasan dilakukan dengan menyadap short messege service (SMS).
Mereka menduga peretasan terhadap akun WhatsApp Hairul adalah pihak yang merasa dirugikan atas langkahnya turut mengungkap bukti dugaan kecurangan Pemilu. (rmol)