mimbarumum.co.id – Lembaga Pemantau Kota menilai Plt Walikota Medan Akhyar Nasution kurang serius menangani Covid-19. Sebab langkah dan kinerja Akhyar dinilai lamban dan bahkan terkesan seremonial belaka.
Penilaian itu disampaikan Ketua Lembaga Pemantau Kota, Joko Arif Setiawan dalam siaran persnya diterima mimbarumum.co.id di Medan Senin (13/4/2020).
“Kita melihat dan mendengar yang terjadi di lapangan ketika ada seseorang yang datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk, flu dan demam yang mengarah kepada ciri-ciri Covid-19 tersebut penanganannya terkesan lamban dan belum siap. Apalagi dengan adanya keterbatasan dan minimnya peralatan LAB, PCR atau rapid test. Hal ini tentunya membuat kita prihatin dan kecewa,” katanya.
Baca Juga : Hadapi Pandemi Covid-19, Semua Puskesmas di Samosir Disiagakan
Sehingga ketika seseorang dalam keadaan kondisinya yang sudah parah akibat sakit kronis yang di derita, hasil tersebut atau swab nya juga harus dikirim ke Jakarta dahulu untuk menentukan hasil diagnosanya.
Untuk itu, Akhyar Nasution selaku Plt Walikota untuk segera mengadakan alat PCR agar informasi penyakit yang diderita pasien khususnya mengenai Covid 19 bisa lebih cepat diketahui dan terdeteksi.n
Joko meminta jangan lagi ada kejadian saling tunggu untuk hasil akhir orang yang tidak positif Covid-19, yang pada akhirnya orang menjadii panik atas informasi penetapan status orang meninggal.
Selain itu, Pengamat Media Sosial Mhd. Ridwan A. mengatakan banyak konten-konten yang membuat netizen menjadi panik, termasuk salah satunya yang ditampilkan oleh pak Plt Walikota Medan di akun facebooknya.Cara cara yang ditampilkan beliau seperti orang yang frustasi dan minim gagasan.
“Boleh boleh saja gaya Medan dibawa pak,tapi Jangan gitu amat. Sebab hal tersebut tidak ada edukasinya yang dapat diberikan ke masyarakat pengguna media sosial. Makanya ke depan Pemko Medan harus lebih rutin menampilkan konten yang lebih edukatif, tentang apa itu Covid-19,” katanya.
Reporter : Djamaluddin
Editor : Dody Ferdy