mimbarumum.co.id – Cuaca saat ini masuk musim penghujan. Bukan rahasia lagi, jika hujan turun Kota Medan dipastikan digenanngi air alias banjir.
Jalan Jawa, Jalan Dr Mansyur, Jalan Setiabudi, Jalan HM Said dan jalan lainnya adalah langganan banjir jika hujan turun.
Pengamat Lingkungan Hadriman Khair mengatakan kota Medan akan tetap banjir meskipun kontruksi gorong-gorong banyak di buat. Pasalnya gorong-gorong bangunan yang dipakai untuk membawa air ke saluran irigasi atau pembuangan.
“Fungsi gorong-gorong itu supaya air mengalir dengan baik, sepanjang yang saya tau Medan pasti akan terus banjir. Karena daerah tangkapan airnya sudah dijadikan tempat pemukiman penduduk,” papar Hadriman Khair.
Hadriman menambahkan Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu tempat pemukimHadrian penduduk yang menjadi kawasan tangkapan air.
“Tangkapan air di Medan ini salah satunya Johor, Asrama Haji, Namorambe. Sementara itu daerah itu kawasan padat properti (perumahan),” jelas Hadriman yang juga merupakan dosen di UMSU.
Dengan begitu, kata Hadriman ketika kawasan tangkapan air sudah tidak ada, air akan kencang mengalir ke kota Medan dan akan menimbulkan banjir.
Pemerintah terus bergerak dengan kontruksi gorong-gorong mengalirkan air pembuangan, maka yang perlu dilakukan adalah intensivitas dalam membersihkan gorong-gorong dalam maksimal sebulan sekali.
“Membersihkan gorong-gorong yang ada. Mungkin sebulan sekali atau bagaimana gorong-gorong itu dibangun atau 2 minggu sekali di kerok kalau tidak, mau tidak mau Medan akan tetap banjir,” ujar Hadriman.
Hadriman menyebutkan gorong-gorong dibersihkan sebulan sekali untuk membersihkan sampah yang ada digorong-gorong guna meminimalisir banjir di kota Medan.
Ia juga berhadap kepemimpinan kedepan dapat memahami bahwa Medan kota besar. “Masalah lingkungan menjadi prioritas utama,” pungkas Hadriman. (yf)