mimbarumum.co.id – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) optimis bahwa paslon Akhyar-Salman memenangkan Pilkada Desember 2020 mendatang.
“Artinya, secara intelektual itu saling melengkapi. Saya senang dengan program-program yang pro rakyat. Kita ingin Kota Medan ini maju ekonominya, semakin modern, tapi berkarakter. Juga ingin terus membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya,” katanya kemarin.
Mantan prajurit TNI ini mengakui, kehadirannya untuk turun ke Medan tak lain hanya untuk memberikan dukungan moril kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution – Salman Alfarisi.
“Sejak didaftarkan ke KPUD berarti paslon sudah menjadi domain parpol provinsi maupun kabupaten/kota. Tapi DPP harus turun tangan, karena kita adalah keluarga besar. Karena salah satu anggota keluarga kita ada yang sedang berjuang, mana mungkin kita tidak turun tangan,” jelasnya.
Baca Juga : Penderita Covid-19 di Sumut Meninggal Dunia Diatas 45 Tahun
Oleh karena itu, suami dari Anisa Pohan ini berharap, Pilkada Kota Medan dapat digelar secara fair dan adil. Dia juga meminta agar aparat atau penyelenggara pemilu dapat bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.
“Kita harap kepada siapapun pemilu atau pilkada digelar secara adil dan fair. Artinya jangan sampai ada elemen tertentu atau aparat tertentu yang seharusnya bersikap netral dan imbasnya sesuai amanah konstitusi kemudian ikut terlibat politik praktis,” ucap AHY.
Jika penyelenggara pemilu bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya atau tidak berpihak ke pasangan calon manapun, maka tambah AHY, kontestan Pilkada Medan tidak perlu lagi mengkhawatirkan siapa kompetitornya.
“Jika negara bisa menjamin itu semua, kita tak perlu mengkhawatirkan siapa kompetitor kita. Kembali kepada sentralitas pilkada langsung. Apapun koneksi yang dimiliki kandidat baik koneksi kekuatan politik maupun koneksi kekuatan logistik, tidak terlalu berarti kalau negara ini fair dan transparan dan aparat berfungsi dengan baik,” tegasnya.
AHY menegaskan tidak boleh ada yang diberi perlakuan spesial. Sebab semua paslon punya hak dan kewajiban yang sama.
“Tidak boleh ada yang dispesialkan siapapun dia, setiap warga negara punya hak dan kewajiban yang sama. Pak Akhyar dan Pak Salman sedang menggunakan haknya sebagai warga negara yakni hak untuk dipilih,” tuturnya. (Rel)
Editor : Dody Ferdy