mimbarumum.co.id – Pada Agustus 2023, Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi 0,07%. Namun secara kumulatif sepanjang tahun 2023 ini, tercatat inflasi sebesar 0,91%.
“Sedangkan untuk nasional tercatat inflasi (kumulatif) 1,43%. Artinya angka 0,91% ini relatif lebih terkendali dari angka inflasi nasional secara tahun kalender tersebut,” ujar Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, Jumat (1/9/2023).
Adapun indikator secara m-to-m dalam tiga tahun belakangan ini terjadi deflasi. Di lihat di 2022 lalu juga tercatat deflasi yang tinggi -0,30 persen. Bila dilihat melalui kelompok pengeluaran yang memberikan angka paling dalam untuk terjadinya deflasi ada pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar -0,12%.
“Di sana ada daging ayam ras, ada ikan, ada bawang merah dan angkutan udara yang memberikan deflasi cukup dominan,” katanya.
Sedangkan untuk inflasi sendiri, Nurul mengatakan ada pada kelompok pengeluaran pendidikan. Selaras dengan nasional, dimana di Sumut tercatat sebesar 0,67% dengan andil 0,04. Sebab pada periode ini memasuki tahun ajaran baru.
“Ada biaya masuk untuk SD, SMP dan SMA dan juga perguruan tinggi secara umum maka mengalami peningkatan,” imbuhnya.
Di sisi lain ada 5 komoditas penyumbang inflasi juga yakni cabai merah dengan andil 0,20%, beras 0,09%, tomat 0,08%, cabai rawit 0,04% dan shampo 0,02%. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi yakni daging ayam ras -0,13%, ikan dencis -0,09%, bawang merah -0,06%, ikan tongkol -0,05% dan angkutan udara -0,04%.
“Secara tahun ke tahun (year on year) di Sumut tercatat inflasi 2,78%. Ini lebih terkendali dari nasional yang juga inflasi 3,27%,” terangnya.
Adapun dari lima gabungan lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumatera Utara (Sumut) pada Agustus 2023 untuk Kota Medan (0,06%), Pematang Siantar (-0,11%) Padangsidimpuan (-0,13%) terjadi deflasi. Sedangkan Sibolga (0,13%) dan Gunungsitoli (0,13) terjadi inflasi.
Reporter : Siti Amelia